Rantau, KP – Ratusan pelamar ikuti seleksi pemagangan untuk kerja di luar negeri yaitu ke Jepang yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tapin melalui Balai Pelatihan Kerja (BLK). Dari ratusan pelamar diambil sebanyak 150 orang.
Hal itu saat Bupati Tapin HM Arifin Arpan membuka sekaligus memberikan pembekalan pada calon pemagangan bekerja keluar negeri.
Bupati Tapin dalam arahannya menyampaikan, berharap kepada peserta pemagangan ke Jepang agar memiliki komitmen dan keinginan yang tinggi untuk dapat bekerja ke Jepang.
“Jangan setengah jalan berhenti, karena ini nantinya membuang kesempatan diri sendiri maupun orang lain untuk bekerja di Jepang,“ tegasnya.
Namun demikian kalau nantinya di terima, bisa mengubah gaya hidup dilingkungan kita masing-masing, dan segera menyesuaikan dengan standar di Jepang, seperti disiplin waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan.
“Lakukan pelatihan dengan sebaik mungkin, karena setelah bekerja di Jepang nantinya memiliki modal untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri di Kabupaten Tapin,” pinta Bupati.
Pada kesempatan ini saya ucapkan selamat kapada peserta yang telah mengikuti seleksi pemagangan kerja keluar negeri, semoga dapat diterima nantinya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Hj Fauziah melaporkan, pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Tenaga kerja dipercaya untuk melakukan proses prekrutan pemagangan ke Jepang yang pesertanya rata-rata remaja.
“Ada sekitar 202 orang pelamar yang mengikuti seleksi pemagangan ke Jepang terdiri dari 142 asal Kabupaten Tapin dan 60 orang berasal dari Kabupaten/ Kota se Kalimantan Selatan,“ ungkap Hj Fauziah yang saat ini dimutasi menjadi Kadis PMPTSP Tapin.
Untuk seleksi sendiri diantara dilihat dari pendidikan, tinggi badan, berat badan, dan pemeriksaan fisik lainnya yang sesuai peraturan pemerintah Jepang.
“Setelah dilakukan seleksi, peserta pemagangan akan dilakukan pelatihan selama kurang lebih enam bulan meliput bahasa Jepang, keterampilan, maupun adat dan budaya masyarakat Jepang,“ katanya.
Setelah mengiktui seleksi ini nantinya dari 202 orang yang mengikuti akan diambil sebanyak 150 orang yangterbaik sesuai dengan kreteria dan peraturan pemerintah Jepang.
Pelaksanaan program bekerja ke luar negeri khususnya Jepang ini berbeda dari program tahun lalu, pada tahun 2022 lalu dilakukan SSW (Specified Skilled Worker). Sedangkan pada tahun ini merupakan pemagangan dengan jangka waktu selama tiga tahun. (abd/K-6)
