Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Sakit Hati jadi Korban Pelecehan
Motif Terduga Pelaku Habisi Korban Zarkasi

×

Sakit Hati jadi Korban Pelecehan<br>Motif Terduga Pelaku Habisi Korban Zarkasi

Sebarkan artikel ini
5 Kasat Reskrim Kompol Thomas Afrian 2klm
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian. (KP/Yuli)

Banjarmasin, KP – Tidak terima karena menjadi korban pelecehan menjadi motif pemuda berinisial MI nekat menghabisi Akhmad Zarkasi.

Hal ini dikatakan Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian mengungkap hasil interogasi terduga pelaku kepada sejumlah wartawan, Senin (17/7).

Baca Koran

Thomas mengatakan, terduga pelaku tidak hanya menghabisi korban dengan cangkul namun juga dengan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis pisau.

“Untuk sementara berdasarkan keterangan pelaku sendiri, sakit hati dimana satu hari sebelumnya pelaku dibuat mabuk obat oleh korban,” jelasnya.

Kasat Reskrim menambahkan, rasa sakit hati terduga pelaku MI memuncak karena mengetahui telah disetubuhi sesama jenis oleh korban.

“Dia sadar keesokan harinya karena tidak memakai busana. Pelaku pun kaget,” kata Thomas.

Rasa kaget berlanjut setelah korban mengajak ngobrol sambil memperlihatkan foto dan video kepada pelaku.

“Pelaku sakit hati setelah diperlihatkan foto dan video. Setelah sholat Jumat dan makan siang sama-sama, baru terjadi perkara tersebut,” ungkap Kasat Reskrim.

Disinggung barang milik korban berupa sepeda motor, laptop dan jam tangan yang hilang ternyata telah dijual terduga pelaku.

“Untuk sepeda motor dijual. Ini yang kami dalami. Semoga dalam waktu singkat bisa terungkap,” tambahnya.

Sebelumnya, pria bernama Akhmad Zarkasi (51) meninggal dunia di rumahnya di Jalan Sultan Adam, Komplek Taekwondo, Banjarmasin Utara, Senin (3/7) malam sekitar pukul 18.45 WITA.

Pria yang diketahui bekerja sebagai pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin meninggal karena dianiaya, karena petugas kepolisian yang datang ke rumahnya di Jalur IV RT 36 RW 03 Komplek Taekwondo Jalan Sultan menemukan korban bersimbah darah dengan luka pada bagian dahi kanan, pipi kanan dan kiri serta punggung kanan.

Baca Juga :  Ini Alasan Hakim Tolak Seluruh Pembelaan Oknum TNI AL Pembunuh Jurnalis Banjarbaru Juwita

Selain itu, sepeda motor, handphone serta laptop milik korban hilang dibawa oleh pelaku penganiayaan.

Keluarga korban bernama Abdul Hasab adalah orang yang pertama kali menemukan korban.

Saat itu, warga Jalan Ahmad Yani Km 9, Komplek Manarap, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar ini disuruh oleh keluarganya lain untuk mengecek korban yang tidak bisa dihubungi.

“Saat saya cek pintu pagar masih tertutup, pintu rumah terbuka kecil, saat saya menyalakan lampu saya terkejut melihat korban sudah bersimbah darah, saya pun langsung keluar minta pertolongan dan minta tolong untuk melaporkan kejadian ini ke Mapolsekta Banjarmasin Utara,” katanya.

Anggota Polsekta Banjarmasin Utara dipimpin langsung Kapolsekta Banjarmasin Utara, Kompol Agus Sugianto didampingi Kanit Reskrim, Iptu Sudirno langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian SIK dan anggota juga hadir ke TKP untuk melakukan penyelidikan.

Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah korban, polisi menemukan barang bukti yaitu sebuah cangkul yang diduga untuk melukai korbannya.

Usai olah TKP, petugas membawa jenazah korban ke Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan visum. (yul/K-4)

Iklan
Iklan