Banjarbaru, KP – Tenaga kesehatan (nakes) di Kalsel mengikuti Pelatihan Stabilitas Neonatus dalam upaya menekan angka kematian saat kelahiran bayi, atau stabilisasi neonatus di RSD Idaman Banjarbaru pada 7-8 Juli 2023.
Ketua Umum Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia), dr Setya Dewi Lusyati, SpA(K), menjelaskan pentingnya komunikasi dan kerjasama agar bisa menekan angka kematian pada bayi yang baru lahir
“Perlu disadari bahwa keberhasilan dalam menurunkan angka kematian (kelahiran bayi) itu perlu ada kerja sama yang baik dan benar antara perawat, bidan dan juga dokter,” ujarnya.
Penyampaian instruksi penanganan yang dikeluarkan dokter masih belum dipahami oleh perawat dengan jelas. Imbasnya, dalam mempersepsikan instruksi dokter dalam penanganan bayi menjadi kurang tepat yang berdampak pada hasil penanganan.
“Jadi inilah mengapa Perinasia lebih banyak berkiprah dalam menguatkan kompetensi dari nakes yang non dokter, baik perawat dan bidan,” lanjutnya
Saat ini RSD Idaman Banjarbaru ditunjuk sebagai pusat pelatihan stabilisasi neonatus oleh Pengurus Pusat Perinasia. Di mana, perwakilan nakes dari berbagai daerah di Kalsel yang kasus kematian bayi tinggi didatangkan untuk mengikuti pelatihan ini.
“Tujuannya tak lain untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan bagi bayi. Mudah-mudahan nantinya penerapan ilmu dari fasilitator diterapkan di lapangan,” lanjutnya.
Sebagian besar perwakilan nakes yang ikut serta pelatihan ini didominasi dari kabupaten di Banua Anam. Kemudian dari Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Barito Kuala, dan rumah sakit swasta di Banjarbaru. (dev/K-7)