Bandung, KP – Sabang Street Soccer Inorga Persocci Kalimantan Selatan, kandas di babak semi final takluk dari Jawa Timur lewat tendangan adu pinalti. Sementara inorga cheerleader gagal memepertahankan medali dan harus puas duduk di peringkat keempat
Tim Street Soccer Kalimantan Selatan hanya berhasil meraih perunggu setelah kalah dari tim Jawa Timur. Setelah bermain imbang 3-3, membuat kedua tim harus melanjutkan permainan lewat drama adul pinalti untuk memperebutkan tiket ke babak final.
Tim pelatih Street soccer Kalsel yang dikomando Ari, mengakui anak-anak asuhannya sempat memimpin jalannya laga. Hanya saja kepimimpina pengadil lapangan yang dianggap timpang menjadi faktor kegagalan melaju ke final.
Namun Ari tidak terlalu kecewa dengan hasil tersebut, apalagi kegagalan meraih tiket ke final karena factor non teknis.
‘’Alhamdulillah kami masih bias meraih medali perunggu, walaupun target ingin mendapatkan emas. Wasit memberikan keuntungan untuk pihak lawan karena memberikan pinalti, sehingga akhirnya kami kalah dari Jawa Timur,’’ pungkasnya.
Sementara itu di inorga cheerleader, wakil kalsel harus puas berada di urutan keempat terbaik. Hasil ini tentu saja cukup mengecewakan. Karena
Padahal pada ajang Fornas VI di Palembang Sumatera selatan lalu, tim cheerleader banua mampu memboyong satu medali perunggu.
Banyaknya peserta yang mencapai 1500 orang pada Fornas Jabar menjadi salah satu kendala kegagalan tersebut, kata pelatih Cheerleader Kalsel, Agus Scarlet.
Assosiasi pemandu sorak Indonesia tahun ini kita ada di posisi keempat, turun satu peringkat dari yang di Palembang Sumsel, peserta yang sangat banyak, kurang lebih 1500 atlet, menjagi alas an kegagalan tersebut.
Kegagalan ini menjadi evaluasi bagi tim cheerleader banua untuk memperbaiki performa dan koreografi, untuk mempersiapkan diri menyambut Fornas selanjutnya, pungkas Agus. (nets/nfr/k-9)