Banjarmasin, KP – Warga RT. 27 Simpang Sungai Jelai Kelurahan Basirih minta perbaikan infrastruktur jalan atau titian.
Pasalnya, Warga yang berada diseberang sungai, yang termasuk RT. 20 sudah mendapatkan bantuan titian beton dan kayu ulin.
Warga RT. 27, Mansyah mengatakan jalan yang menghubungkan 20 buah rumah ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Saat musim kering kondisi jalan sangat becek dan pada musim penghujan terendam air hingga betis orang dewasa.
Warga berswadaya dengan menimbun jalan menggunakan sabut pohon kelapa dan titian seadanya, sementara untuk jalan yang sangat rusak warga harus meniti menggunakan batang kelapa.
Mansyah menyebutkan kawasan ini tidak ada perbaikan infrasruktur sejak tinggal pertama kali di tahun 1997.
Diceritakannya bahwa warga harus menebus harga tanah hingga hampir 1 juta rupiah agar ada akses jalan.
Lebar jalan setapak itu disebelah persawahan ini sebesar 1 meter dengan panjang sekitar 60 meter dengan harga 20 juta rupiah.
Terakhir dikatakannya tahun 2022 lalu, orang dari Kelurahan dan Dinas PUPR melakukan pengukuran dan berjanji untuk melakukan perbaikan jalan dengan membangun titian.
Sementara, Kepala Dinas (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) PUPR Kota Banjarmasin melalui pesan singkat WA mengatakan masih melakukan koordinasi dengan camat dan lurah atas usulan warga.
Menurutnya tidak pernah ada usulan dari warga RT. 27 yang masuk ke PUPR meminta perbaikan infrastruktur.
Senada dengan PUPR, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Banjarmasin, Chandra Iriandi mengatakan akan mengecek lokasi untuk dilaksanakan tindak lanjutnya.
Untuk kawasan Sungai Jelai, Dinas Perkim telah membangun titian kayu ulin sepanjang 259 meter dengan anggaran 690 juta rupiah.
Untuk warga yang tidak mendapatkan pembangunan titian ulin kami bakal melakukan pengecekan di lapangan tutur Chandra. (mar/K-3)