YOGYAKARTA, kalimantanpost.com – Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai memastikan pihaknya terus memantau proses peradilan Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh dalam perkara suap penanganan perkara di Mahkamah Agung pasca-divonis bebas oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung.
“Bagi KY, tentu saja akan memantau terhadap proses berikutnya. Kalau ada laporan, tentu kita akan tindak lanjuti. Kedepan, tentu kita akan memantau karena ada pemantauan kita,” kata Amzulian di Yogyakarta, Sabtu (5/8/2023).
Amzulian menyebut putusan Pengadilan Tipikor Bandung atas Gazalba Saleh belum inkrah, terlebih karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak cepat mengajukan kasasi.
“Saya yakin kita semua tahu ini ‘kan belum inkrah, masih ada upaya hukum formal lain. Kalau enggak salah, KPK langsung kasasi. Ini artinya belum punya kekuatan hukum tetap, kita masih menunggu itu,” kata Ketua KY.
Terkait vonis tersebut, Amzulian mengatakan hakim memiliki kebebasan dalam memutus suatu perkara. Kendati begitu, dia mengingatkan bahwa kebebasan itu harus didasari pengetahuan, pendidikan agama, hingga kapasitas dan integritas pada diri hakim.
“Kalau itu yang jadi dasar, silakan putus, apa pun putusan itu,” kata Amzulian.
Sebelumnya, segera mengajukan kasasi atas vonis bebas yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung terhadap Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh dalam perkara suap penanganan perkara di Mahkamah Agung.
“KPK secara prinsip menghargai setiap putusan majelis hakim. Namun demikian, kami sangat yakin dengan alat bukti yang KPK miliki sehingga kami akan segera lakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (1/8).
Ali juga mengatakan bahwa penyidikan oleh lembaga antirasuah terhadap Hakim Agung Gazalba Saleh masih berjalan untuk perkara gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). KPK akan melanjutkan kasus tersebut hingga ke meja hijau.
“KPK juga segera lanjutkan proses penyidikan perkara dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU atas nama tersangka GS dimaksud hingga membawanya pada proses persidangan,” ujarnya.
Ali pun mengatakan pihaknya mempunyai alat bukti yang cukup dalam perkara dugaan suap penanganan perkara di lingkungan Mahkamah Agung oleh Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh.
“Alat bukti sudah sangat cukup.Terbukti baik pemberi maupun terdakwa penyuap lainnya sudah divonis itu sudah terbukti artinya bersalah. Baik pemberi-nya sudah dieksekusi dan penerimaan sebagian sudah dilakukan pemeriksaan di persidangan,” kata Ali dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (3/8). (Ant/KPO-3)