Amuntai, KP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sangat prihatin kepada generasi muda terhadap bahaya narkotika dan obat obatan terlarang yang saat ini sangat membahayakan.
Keprihatinan tersebut sebagaimana diketahui terungkap saat dewan melakukan kunjungan ke RSUD pembelah Batung Amuntai guna menyikapi adanya sejumlah pasien remaja yang dirujuk ke IGD karena berhalusinasi yang diduga setelah mengkonsumsi obat.
Dalam kunjungan ke RSUD Pembalah Batung Amuntai guna melihat kondisi pasien di poli kejiwaan di mana dua orang remaja dirawat inap karena berhalusinasi dan muntah-muntah semenjak tiga hari terakhir.
Anggota DPRD H. Munawari dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kunjungan ini sebagaimana menyikapi adanya informasi yang beredar di masyarakat banyaknya anak-anak yang terkonfirmasi dilarikan ke IGD karena mengalami gangguan halusinasi, yang diduga setelah mengkonsumsi obat.
“Oleh sebab itu kunjungan kami ini dalam rangka menyikapi adanya informasi yang beredar di masyarakat. Sehingga upaya apa selanjutnya yang akan ditindaklanjuti bersama dengan stockholder,” katanya saat mengunjungi RSUD Minggu (27/8).
Anggota Dewan Junaidi menambahkan bahwa pihaknya prihatin melihat banyaknya remaja dengan kejadian ini dalam keadaan seperti tidak sadarkan diri, dan linglung
“Remaja ini kan generasi penerus bangsa. Dan kami sangat prihatin. Dan nanti akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti,” katanya.
Sementara itu, salah satu anggota dewan Fadhilah menilai bahwa berdasarkan informasi yang diterima bahaya narkoba di HSU ini harus diwaspadai sudah sangat rawan.
“Saat ini kami menilai kita harus betul betul waspada terhadap peredaran obat terlarang di HSU. Maka dari itu kami mendorong pihak berwenang seperti kepolisian akan lebih intensif memberantas narkoba ini,” beber Fadhilah.
Sementara itu terpisah Plt Direktur RSUD Pembelah Batung Amuntai Yeni Kusuma Dewi saat dikonfirmasi bahwa dalam 4 hari terakhir yakni sejak Kamis (24/8) dan hingga Minggu (27/8) ada 16 pasien yang dibawa ke IGD karena dalam keadaan berhalusinasi dan ada yang muntah-muntah.
“Dari 16 pasien tersebut 3 diantaranya kita lakukan rawat inap di bagian poli kejiwaan sesuai kondisi medis. Dan pasiennya kembali pulang,” Ungkapnya saat ditemui Senin (28/8).
Saat ditanya soal gejala saat dibawa IGD dikatakan dr Yeni bahwa pasien dalam keadaan berhalusinasi dan sebagian tidak bisa ditanya oleh tim dokter karena dalam keadaan ngelantur. Sementara menurut pasien lainnya ada yang mengatakan bahwa mereka mengkonsumsi obat.
(nov/K-6)