BK FKIP ULM Beri Pelatihan ‘Goal Setting’ Guru BK Dan Siswa
Banjarmasin,KP – Untuk lebih membangkitkan semangat dan menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab dikalangan generasi Z. Dosen Prodi Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar pelatihan penetapan “goal setting” mereduksi prokrastinasi akademik generasi Z di kota Banjarmasin.
Program tersebut merupakan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) Tahun 2023 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Ketua Pengabdian Dr. Sulistiyana, S.Pd., M.Pd dan Anggota Tim Muhammad Arsyad, M.Psi., Psikolog dibantu oleh mahasiswa aktif prodi BK FKIP ULM.
Ketua Pelaksana Dr. Sulistiyana, S.Pd., M.Pd mengatakan kegiatan yang dilaksanakan merupakan pengabdian kepada masyarakat dimana banyak kecenderungan di kalangan siswa siswi Sekolah Menengah Pertama yang sering menunda nunda dalam mengerjakan tugas atau Prokrastinasi Akademik.
“Dalam hal tersebut paling banyak terjadi pada golongan generasi Z yaitu siswa yang berada pada rentang usia 8 – 23 tahun berada kategori tinggi,” katanya.
Dijelaskannya pula, kecendrungan tersebut tentu sangat berdampak pada kualitas tugas akademik rendah dan berpengaruh terhadap psikologis siswa terutama dalam penyelesaian tugas-tugas akademik.
“Perlu upaya preventif yang dilakukan untuk membantu mereduksi permasalahan prokrastinasi akademik dikalangan generasi Z tersebut,” beber Sulistiyana.
Ditambahkannya, kegiatan yang dilaksanakan di SMP Negeri 23 Banjarmasin dengan melibatkan Guru BK dan siswa siswi SMP Negeri 23 Banjarmasin ini, tentu menjadi point penting bagi seorang pendidik dan para generasi penerus bisa lebih fokus dalam pencapain karir dan masa depannya.
Diharapkan dengan pelatihan penetapan “goal setting” mereduksi prokrastinasi akademik generasi Z bisa dijadikan alternatif yang bisa di pakai oleh guru BK sebagai keterampilan baru untuk nantinya melaksanakan layanan BK di sekolah dengan metode yang berbeda sehingga layanan yang diberikan kepada siswa nantinya akan lebih berkualitas.
“Mudahan ini dapat diterapkan oleh Guru BK di sekolah,” pungkasnya. (Fin/KPO-1)