BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Perasaan senang, bahagia dan bangga bercampur jadi satu dirasakan Sri Wahyuni, guru SMPN 6 Banjarmasin, Kalimantan Selatan diumumkan sebagaj juara pertama lomba mendesain logo Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) tingkat nasional dilaksanakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
“Saya mempersiapkan membikin logo ini hanya tiga hari saja. Alhamdulillah, bisa meraih juara pertama di lomba mendesain logo SSK ini. Rasa senang dan bangga bisa menjadi juara pertama,” kata Sri, Kamis (31/8/2023).
Dijelaskan Guru Penggerak angkatan kedua Kota Banjarmasin ini, di hari pertama dirinya membikin sketsa manual. Baru di hari kedua diaplikasikan dan hari terakhir penyempurnaan.
Ditambahkan Sri, membikin logo bukan hal baru, mengingat sewaktu masih kuliah S1 Seni Rupa UNNES Semarang ada materi kuliah membikin logo.
“Inilah yang membantu saya dalam teknik membikin logo SSK tersebut,” kata guru Seni Budaya SMPN 6 Banjarmasin ini.
Lomba membikin SSK yang dilaksanakan BKKBN RI ini baru pertama kali digelar dan diikuti 78 orang guru SMP dan SMA se Indonesia.
“Selanjutnya diseleksi logo yang dikirim itu menjadi 10 besar dan terakhir dipilih menjadi tiga besar untuk menentukan pemenang,” ucapnya.
Akhirnya panitia menetapkan Sri Wahyuni (SMPN 6 Banjarmasin-Kalsel) sebagai juara pertama disusul Nur Rohman (SMAN 10 Tanjung Jabung Timur-Kota Jambi) sebagai peringkat kedua dan
Alexander Pearson Herrman (SMPN 4 Kepanjen-Malang) sebagai juara ketiga.
Menurut Sri, ini merupakan gelar kedua diraihnya di tingkat nasional. Sebelumnya sekitar tahun 2010 meraih juara kedua membikin jurnal sekolah sehat tingkat nasional.
Guru Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan 5 Kota Banjarmasin ini pun menceritakan, makna logo SSK yang dibikinnya merupakan nspirasinya dari elemen-elemen kependudukan dan sekolah yaitu simbol-simbol yang mudah dikenal antara lain peserta didik sebagai sasaran yang kemudian dibentuk menjadi huruf S dan K dalam gaya deformatif sebagai wujud perubahan dari huruf S dan K, sekaligus sebagai wujud singkatan dari Sekolah Siaga Kependudukan.
“Atap sekolah sebagai wadah komunitas warga sekolah yang digambarkan melengkung menyerupai segitiga,” paparnya.
Sekolah, kata Sri, sebagai wadah komunitas warga sekolah secara kolaboratif, terutama peserta didik yang aktif bergerak secara terus menerus untuk mengintegrasikan isu Kependudukan melalui Mata Pelajaran di sekolah.
“Warna biru terinspirasi dari makna warna ini yang berarti fokus dan percaya diri. Sehingga dapat digambarkan bahwa peserta didik bersama warga sekolah bersama-sama bergerak melakukan perubahan dengan percaya diri dan fokus untuk membangun pemahaman tentang persoalan Kependudukan melalui pengintegrasian mata pelajaran di sekolah,” papar lulusan S2 Administrasi Pendidikan STIA Bina Banua Banjarmasin ini..(Mau/KPO-3)
Juara Lomba Desain Logo SSK:
- Juara 1: Sri Wahyuni (SMPN 6 Banjarmasin-Kalsel)
- Juara 2: Nur Rohman (SMAN 10 Tanjung Jabung Timur-Kota Jambi)
- Juara 3: Alexander Pearson Herrman (SMPN 4 Kepanjen-Malang)