AMUNTAI, Kalimantanpost.com – Kondisi jalan nasional penghubung antara Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Tabalong tepatnya di Desa Sungai Turak Kecamatan Amuntai Utara yang mengalami retak semakin bertambah.
Sebagaimana diketahui jalan penghubung tersebut mengalami retak di bagian tengah jalan beberapa hari sebelumnya. Namun, berdasarkan pantauan pada hari Rabu (23/8/2023) kondisi keretakan jalan semakin tambah memprihatinkan dan dinilai membahayakan pengguna jalan. Bila tak berhati-hati melintasinya bakalan slip dan terjatuh.
Terkait dengan kondisi jalan yang dinilai rawan longsor, Dinas Perhubungan (Dishub) HSU melakukan upaya pemasangan rambu sebagai tanda berhati-hati dan rambu petunjuk jalan jika melintas di kawasan tersebut dengan berkoordinasi kepada Balai Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Dishub HSU Hamdani mengatakan saat ini untuk tonase angkutan berat di atas 20 ton untuk tidak boleh melintas di HSU, khususnya di Desa Sungai Turak, karena dikhawatirkan badan jalan akan longsor ke sungai.
“Jalur tonase angkutan berat yang menuju ke Tabalong dialihkan melewati Kabupaten Balangan menuju dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” paparnya.
Sementara, untuk mobil mini bus dan bus angkutan umum dan juga truk masih memungkinkan melewati jalur tersebut, kendati tetap harus berhati-hati.
“Saat ini tonase berat di atas 20 ton untuk tidak melintas, karena khawatir longsor ke sungai”, ungkap Hamdani seraya mengatakan hari ini, Rabu (23/8) pihaknya rapat koordinasi dengan Balai Jalan bersama Dinas terkait dan juga Satlantas Kabupaten tetangga.
Sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) HSU juga sudah melakukan pemantauan kondisi jalan nasional yang retak tersebut dan akan melaporkan ke Balai Jalan Nasional Provinsi mengingat status jalan nasional. (Nov/KPO-3)