Yogyakarta, KP – Komisi DPRD Kalsel mempelajari budidaya udang galah dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), terutama varietas SiJawa yang dikembangkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Kita perlu mempelajari budi daya udang galah dalam rangka peningkatan PAD Kalsel,” kata Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, usai kunjungan kerja ke Dinas Kelautan dan Perikanan DI Yogyakarta, Jumat.
Imam Suprastowo mengaku tertarik dengan budi daya udang galah SiJawa (Produksi Jogja Istimewa), yang dikembangkan di Kota Pelajar.
“Jadi kita berdiskusi mulai dari bagaimana teknik pembenihan DIY, meliputi pemeliharaan dan seleksi induk, persiapan wadah, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva hingga penyediaan pakan,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani selaku praktisi pembudi daya berbagai jenis ikan mengaku sangat tertarik dengan varietas ini, dan berharap DKP Kalsel dan DKP Provinsi DIY menjalin.
“Karena kolaborasi diperlukan, mengingat Kalsel sebagai penyangga IKN dapat memenuhi kebutuhan permintaan udang galah,” tambah politisi PDI Perjuangan.
Sekretaris DKP Kalsel Nadiyah menyambut baik segala masukan-masukan yang ada, karena merupakan wujud kepedulian para wakil rakyat terhadap keberlangsungan budi daya udang galah ke depan.
“Kita akan menjalin komunikasi dan berkoordinasi untuk menindaklanjuti hal ini,” tambah Nadiyah.
Selain itu, dukungan dari DPRD Kalsel akan menguatkan jajarannya untuk pengembangan di sektor kelautan dan perikanan, khususnya budi daya udang galah.
Sebelumnya, Sekretaris DKP Provinsi DIY, Fitrianto Noorcahyo mengatakan, udang galah SiJawa adalah varietas udang galah khas DI Yoyakarta, merupakan domestikasi udang galah asal DAS Bengawan Solo dilakukan melalui pengadaan sejak 2013 lalu.
“Udang Galah SiJawa ini memiliki sejumlah keunggulan untuk dibudidayakan,” kata Fitrianto.
Diantaranya, varietas udang ini tahan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrem, sehingga pembudidayaannya cukup luas, tahan di berbagai ketinggian, dan relatif tahan terhadap serangan bakteri Vibrio Harveyi. (lyn/KPO-1)