KOMISI III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunda ekspose tiga proyek strategis pembangunan daerah yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi.
Ketiga proyek strategis tersebut yakni proyek pembangunan mesjid di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalsel, pembangunan Tugu
Nol KM dan pembangunan Anjungan Kalsel di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Iya awalnya rapat ekspose berjalan baik namun setelah melihat peserta kurang lengkap tanpa kehadiran kontraktor dan konsultan pemenang
tender maka dirinya bersama Wakil Ketua, Sekretaris dan sebagian besar Anggota Komisi III yang lain mengusulkan untuk menunda ekspose
tersebut dilain waktu,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kalsel H. Sahrujani usai pertemuan di Aula Perwakilan Pemprov Kalsel di Jakarta,
Senin (21/8).
Diketahui, untuk tugu Nol Kilometer mulai digarap sejak akhir 2022.
Peletakan batu pertama dilakukan saat puncak Hari Jadi Kalsel ke-72, Senin (15/8/2022).
Rencananya, Tugu Nol Kilometer memiliki tinggi 99 meter, dengan menara pandang mencapai 66 meter.
Tugu iniakan menjadi ikon Kalsel dan nantinya akan menjadi pusat pariwisata untuk orang datang ke Banua.
Tugu yang dirancang dengan tinggi 99 meter atau 6 lantai ini, akan dilengkapi empat sampai lima titik areal.
Diperkirakan menelan biaya sekitar Rp27 miliar.
Bangunan berikutnya dilakukan dengan sistem tahun jamak (multi years).
Bangunan yang direncanakan selesai 2024 itu, diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp160 miliar.
Bangunan yang direncanakan selesai 2024 itu, diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp160 miliar.
Sedangkan Anjungan Kalsel di TMII, adalah sarana dan wadah untuk memperkenalkan seni dan budaya daerah dengan fasilitas yang
disediakan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel.
Sementara Mesjid Raya “Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari”, di kawasan Perkantoran Pemrov Kalsel, peletkan batu pertama pada Rabu,
(7/12/2022).
Total anggaran sekitar Rp243 Miliar, pada tahun 2023, dianggarkan Rp80 M dan pada 2024 Rp41 M.
Proses pembayaran secara multiyears. Mesjid ini akan dibangun di atas lahan seluas 11,75 hektar, dengan luas bangunan 4.500 meter
persegi, ada bangunan pendukung dua unit dengan luas 2.160 meter persegi. (*/K-2)