Jakarta, KP – Komisi III DPRD Kalsel menunda ekspose tiga proyek strategis pembangunan daerah yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat.
Diantaranya, proyek pembangunan masjid di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, pembangunan Tugu Nol KM, dan pembangunan Anjungan Kalsel di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.
“Kita terpaksa menunda ekspose tiga proyek, karena peserta kurang lengkap tanpa kehadiran kontaktor dan konsultan pemenang tender,” kata Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Sahrujani, kemarin.
Untuk itulah, pihaknya sepakat untuk menunda ekspose tersebut ke lain waktu, mengingat beberapa pihak teknis berbarengan dengan kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Rapat akan kita lanjutkan nanti untuk membahas persoalan-persoalan teknis masalah ini,” tambah politisi Partai Golkar.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bahri mengungkapkan kekecewaan, karena Dinas PUPR tidak hadir secara menyeluruh, berikut kontraktor dan konsultan pelaksana pembangunannya.
“Ekspose ini kan bagian hal-hal teknis, makanya tadi kami pertanyakan kontraktornya mana, konsultannya mana, lingkungan hidupnya mana,” kata Rosehan.
Apalagi ekspose ini salah satunya mesjid.
“Kalau bisa dari Depag juga di undang, jadi ada pertanggungjawaban kepada umat,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Rosehan mengatakan, pihaknya tidak menolak ketiga proyek tersebut, namun untuk pertemuan selanjutnya diminta tim eksekutif beserta jajaran dan mitra kerja bisa hadir secara lengkap, agar bisa mengajukan pertanyaan secara detil, sehingga bisa menjawab pertanyaan masyarakat secara langsung maupun melalui sosial media.
“Kalau menjawab secara lisan gampang tapi menjawab di media sosial, kami dihajar,” ujar mantan Wakil Gubernur Kalsel periode 2005–2010.
Terakhir, suami dari Aida Muslimah ini berharap, setiap kegiatan yang dianggap proyek strategis Pemprov agar sebelum dianggarkan dapat diekspose terlebih dulu bersama DPRD Kalsel.
“Tidak ada niat untuk menghalangi kegiatan yang diniatkan baik. Apalagi pembangunan di daerah yang mungkin nanti sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. (lyn/KPO-1)