Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Hukum & Peristiwa

Perputaran Uang Judi Online Capai Rp81 Triliun di Tahun Ini

×

Perputaran Uang Judi Online Capai Rp81 Triliun di Tahun Ini

Sebarkan artikel ini
IMG 20230826 WA0033
Tangkapan layar acara diskusi Polemik Trijaya bertajuk "Darurat Judi Online" yang dilakukan secara daring pada 26 Agustus 2023. (Kalimantanpost.com/, Antara)
Iklan

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat perputaran uang melalui transaksi judi dalam jaringan atau online terus meningkat signifikan dari tahun ke tahun dan nilainya mencapai Rp81 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah saat berbicara dalam acara diskusi Polemik Trijaya bertajuk “Darurat Judi Online” yang dilakukan secara daring pada Sabtu (26/8/2023).

Baca Koran

“Perputaran uang judi online ini, termasuk judi konservatif, terus meningkat dari tahun ke tahun. Kalau kita lihat tahun 2021 perputaran uangnya Rp57 triliun dan naik signifikan pada tahun 2022 menjadi Rp81 triliun,” ujar Natsir.

Dia mengatakan, situasi ini sangat mengkhawatirkan, apalagi masyarakat yang melakukan judi daring tidak hanya dari kalangan orang dewasa, tetapi ada juga yang masih pelajar sekolah dasar (SD).

“Ini sesuatu yang menggelisahkan untuk kita semua, karena orang-orang yang terlibat judi online banyak ibu rumah tangga, anak SD pun juga ada yang ikut. Ini yang kita khawatirkan,” lanjutnya.

Berdasarkan dari data kenaikan transaksi keuangan yang ditemukan PPATK, makin banyak masyarakat yang melakukan judi daring saat masa pandemi karena orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

“Orang lebih banyak waktu di rumah dan berharap sesuatu lebih. Harusnya pendapatan Rp100 ribu keluarga bisa untuk beli susu anak, tetapi kebanyakan dipakai judi, khususnya judi online,” katanya.

Lebih lanjut, Natsir mengungkapkan jumlah laporan transaksi keuangan mencurigakan terkait judi daring yang masuk ke PPATK juga meningkat. Pada 2021 jumlahnya sebanyak 3.446 dan melonjak hingga 11.222 laporan pada 2022.

Pada Januari 2023, tercatat sebanyak 916 laporan, Februari sebanyak 831 laporan, dan pada Mei naik menjadi 1.096 laporan. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  MA Persilakan Kejagung Periksa Hakim Agung Soesilo Terkait Berikan Pendapat Beda Tentang Perkara Ini

Iklan
Iklan