BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Untuk lebih meningkatkan keamanan dan keselamatan pelayaran khususnya di alur sungai Barito, PT Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) meresmikan sekaligus melakukan pemasangan lima buah sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP).
Peresmian dan pemasangan sarana bantu navigasi pelayaran ini dilaksanakan langsung oleh Direktur Kenavigasian Perhubungan Laut RI, Capt Budi Mantoro Msi. M Mar, di Mantuil Banjarmasin, Rabu (16/8/2023).
Kegiatan juga dihadiri Kepala Distrik Navigasi type A kelas II, Hendavini Kartomo, SE. Kepala KSOP Kelas I Banjarmasin yang diwakili Kabid SHSK, Capt. Oka Harry Putranto, S.SiT, M.H, M.M.
Jajaran Sub Regional Kalimantan Regional 3 PT Pelabuhan Indonesia. PT Sarana Daya Mandiri. PT Delta Borneo Global, serta Direktur Utama PT Ambapers, Dr. H. Zulfadli Gazali. M.Si, serta Direktur PT Ambapers, Dr. Gugus Winonarko.
Direktur Utama PT Ambapers, Dr. H. Zulfadli Gazali. M.Si, dalam sambutanya menjelaskan, PT Ambapers sejak 20 September 2022, telah memperoleh izin konsesi dan telah dilaksanakan penandatangan kesepakatan bersama KSOP Kelas I Banjarmasin.
Dalam kesepakaan tersebut ada kewajiban dan janji kepada pemerintah untuk memasang sarana bantu navigasi pelayaran.
“Insya Allah hari ini kita pasang lima unit sarana bantu navigasi pelayaran, semoga dengan terpasangnya ini menambah ikhtiar kita dalam menjaga keamanan dan keselamatan di Alur Ambang Barito ini,” harap Zulfadli.
Direktur Kenavigasian Perhubungan Laut RI, Capt Budi Mantoro, menyambut baik apa yang telah dilakukan PT Ambapers hari.
Menurutnya sebuah alur pelayaran yang ditetapkan, maka harus dilihat lebih dulu panjang alur dan kebutuhannya disetiap titik yang akan dilakukan pemasangan. Untuk pemasangan nantinya akan dilakukan evaluasi terkait alur maupun sarana yang dibutuhkan agar bisa memberikan tanda atau perhatian bagi kapal yang melintas.
“Kedepan jika dibutuhkan maka bisa ditambah lagi alat sarana bantu navigasi ini,” jelasnya.
Kabid SHSK, KSOP Kelas I Banjarmasin, Capt. Oka Harry Putranto, mengatakan, terkait penambahan sarana navigasi laut ini akan dikaji lagi sesuai dengan situasi yang ada dan bisa saja ditambahkan jika memang dibutuhkan.
“Setelah ini kita kan akan monitor terus, kita lihat perkembangan kepadatan alur yang ada, dan itu akan menjadi kajian kedepan sehingga sesuatunya tepat dan sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya (Nau/KPO-1)