SEDIKITNYA 60 anak-anak warga Desa Anjir Serapat Muara I Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala (Batola), mendapat pelayanan
khitan (sirkumsisi) atau sunatan massal secara gratis.
Kegiatan dilaksanakan relawan yang tergabung dalam Redline Rescue Pengembara atau BPK se Kecamatan Anjir Muara, Sabtu (19/8), didukung
Sandi Fitrian Noor (putera Paman Birin) dan Staf Khusus Gubernur Kalsel H Achmad Maulana.
Pelaksana melibatkan 10 petugas kesehatan juga memberikan bingkisan kepada anak-anak yang dikhitan berupa sarung, kopiah putih, makanan
ringan (snack), dan celana khusus yang dipakai sesudah dikhitan.
Ahmad Maulana mengatakan, sunatan massal gratis untuk membantu masyarakat ini, digelar dalam rangka peringatan hari jadi ke 73 Provinsi
Kalsel dan HUT ke 78 RI tahun ini.
Semula acara akan dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman ujarnya, namun urung terlaksana karena ada agenda lain di
Kabupaten Tanah Bumbu.
Maulana menyambut baik bhakti sosial sunatan massal yang dilakukan para relawan BPK.
Ia pun berharap acara serupa bisa terlaksana di waktu-waktu mendatang, demi meringankan masyarakat yang perlu mengkhitankan anaknya.
Semoga Anak anak yang disunat mendapat berkah, ujar Maulana yang saat itu juga membawakan bingkisan kerudung untuk para wanita di
desa setempat.
Anak-anak yang dikhitan masing-masing mendapatkan kopiah putih, celana dalam khusus, sarung, dan makanan ringan. Selain itu, khusus
para ibu-ibu, mendapat bingkisan kerudung.
Camat Anjir Muara, H Jaya Hidayatullah menyampaikan banyak terima kasih terhadap dukungan yang diberikan Sandi Fitrian dan Maulana.
Tahun ini ujarnya, masyarakat atau petani di tempatnya mengalami gagal panen atau produksi padi yang berkurang, sehingga sebagian besar
mengalami kesulitan ekonomi untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup mereka.
Kegiatan sunatan massal gratis sangat membantu, ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Anjir Serapat Muara I, Kasful Anwar mengatakan, masyarakat di desanya sangat antusias mengikutsertakan
anaknya dikhitan massal.
bukti masyarakat memang sangat memerlukan bantuan seperti ini.
bisa dimaklumi, lantaran biasa khitan untuk satu orang anak mencapai Rp400.000.
Bahkan bisa lebih mahal lagi jika menginginkan sunat berteknologi laser.
Nurul Hikmah, salah satu orang tua anak yang dikhitan, gembira karena bisa mengkhitan anaknya yang saat ini sudah duduk di kelas 2
sekolah dasar.
Tadinya belum terpikir untuk disunat (anaknya,red), karena belum ada uang yang cukup, ujarnya.
Pengakuan yang sama disampaikan orangtua lainnya, Wati.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada relawan dan dukungan Sandi Fitrian dan Achmad Maulana serta relawan lain yang
terlibat.(adv/K-2)