Banjarmasin Akan Bangun Infrastruktur Pendukung Pelabuhan Trisakti
Banjarmasin, KP – Untuk memperkuat komitmen sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, Kota Banjarmasin bakal membangun dan menata infrastruktur di Kawasan Pelabuhan Trisakti.
Kawasan pelabuhan yang dipertahankan sekitar 400 hektar digunakan untuk kawasan pergudangan, bongkar muat hingga penumpukan kontainer.
Selain itu, pengembangan Kawasan Pelabuhan Trisakti 2 di Kawasan Mantuil perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan dan kecepatan bongkar muat barang.
Hal ini dikatakan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina usai acara Orientasi Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin Tahun 2025-2045 di Hotel Rattan In, Jalan A Yani Kilometer 6, Kamis (14/09/2023).
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan untuk memperkuat Kota Banjarmasin sebagai Kota Perdagangan dan Jasa maka dalam 20 tahun mendatang perlu direncanakan penguatan infrastruktur Pelabuhan Trisakti.
Seperti pembangunan Jembatan Sungai Gampa untuk memecahkan kemacetan lalu lintas di antara kabupaten Barito Kuala- Kota Banjarmasin atau mewujudkan pembangunan Jembatan Barito 2 agar memperlancar arus barang ke Provinsi Kalimantan Tengah.
“Ini harus dilakukan dan harus dilihat secara keseluruhan karena ini menyangkut perencanaan untuk 20 tahun kedepan bukan janji kampanye 5 tahunan” kata Ibnu Sina.
Menurutnya pintu masuk Kota Perdagangan dan Jasa adalah pelabuhan, dimana Pelabuhan Trisakti memiliki aktivitas tertinggi di Pulau Kalimantan dibandingkan pelabuhan di Balikpapan, Samarinda, Sampit dan Pontianak.
Arus barang dan jasa dari pusat ekonomi di pulau jawa keluar masuknya melalui pelabuhan di Surabaya dan Banjarmasin untuk selanjutnya di kota-kota lainnya di Pulau Kalimantan.
Sementara, pesatnya sebagai Kota Perdagangan dan Kota Jasa di Banjarmasin terlihat dari maraknya Kawasan Pergudangan di Kawasan Basirih.
Ibnu Sina berpesan agar pembangunan di Kota Banjarmasin terus berkelanjutan dengan siapa pun yang terpilih menjadi Walikota Banjarmasin, Gubernur Kalimantan Selatan hingga Presiden Indonesia pada 2024 mendatang.
“Rencana pembangunan jangka pendek atau menengah harus sinkron dengan Rencana Pembangunan Nasional agar dapat terus berjalan tanpa konflik serta tidak mengulang kesalahan di masa lalu” tegas Ibnu Sina. (mar/K-3)
