Banjarmasin, KP – Pagelaran Perdana Banjarmasin International Performing Arts (BIFA) dijadwalkan pada tanggal 4 hingga 5 September 2023 mendatang.
Pagelaran seni kontemporer berstandar internasional ini dilakukan di Halaman Balaikota Banjarmasin.
Sebuah panggung berukuran besar lengkap dengan tata lampu dan suara, terlihat sedang dipersiapkan oleh pekerja pada Minggu sore (03/04/2023).
Penampilan BIFA sendiri meliputi seni musik, seni tari dan seni teater yang dibalut dengan seni kontemporer.
Delegasi Internasional yang tampil berasal dari Singapore (The Singapore Chinesse Dance Arts), Malaysia (College of Creative Arts), Spanyol (Rodrigo Parejo), Lithuania (Aura Dance Festival), Jepang (Miray Kawashima & Yuuka Koyama) dan tuan rumah, Indonesia (Nuansa Etnik Ansambel)
Sementara, Delegasi lokal berasal dari Solo ( Seni Keroncong dari Sriruti Respati) dan Kutai Kertanegara (Sinduru Kutai Kertanegara)
Untuk dari Kota Banjarmasin, ditampilkan seni musik Panting, Tarian Dayak, dan seni lainnya.
Dijadwalkan ada 14 penampilan dalam 2 hari pelaksanaan BIFA, dengan durasi waktu sekitar 20 menit baik untuk penampilan grup atau personal.
Dalam jumpa pers di Saraba Nyaman, Kabid Kebudayaan Disbudporapar (Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata) Kota Banjarmasin, Zulfaisal Putera menyampaikan rencana kedepan usai pagelaran perdana.
“Rencananya BIFA 2024 akan dilaksanakan terpisah dengan SIFA (Solo International Performing Arts)” kata Zulfaisal.
Pemisahan BIFA dengan SIFA ini adalah untuk mengatur penyelenggaraan lebih baik lagi serta tidak tergantung dengan penyelenggaraan SIFA.
Hal ini karena penyelenggaraan BIFA 2023 ini waktunya sangat mepet karena harus menunggu dulu penyelenggaraan SIFA selesai dahulu baru dilanjutkan dengan BIFA.”Ini tantangan dan niat dari dinas kami” tutur Zulfaisal Putera.
Sementara, Founder sekaligus Direktur SIFA, RA Irawati Kusumoasri mengatakan antusias menyambut pelaksanaan BIFA di Kota Banjarmasin.
Sinergi penyelenggaraan SIFA dan BIFA ini sejalan dengan keinginan peserta atau delegasi Internasional yang menginginkan tidak hanya tampil di satu kota tapi dapat tampil juga di kota lainnya di Indonesia.
“Jadwal tiap delegasi internasional sangat padat dan perjalanan cukup jauh, sehingga mereka menginginkan tampil di satu kota tapi beberapa kota lainnya” kata Irawati Kusumoasri.
Irawati berpesan agar warga Kota Banjarmasin menonton BIFA karena membuat seniman yang tampil menjadi lebih bersemangat dan penilaian jumlah penonton menjadi tolak ukur penyelenggaraan BIFA di tahun berikutnya.(mar/K-3)