SURABAYA, Kalimantanpost.com – Walau pun hanya bertajuk FIFA Matchday, Tim nasional (Timnas) Indonesia harus memenangkan pertandingan melawan Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023) pukul 19.30 WIB disiarkan langsung RCTI.
Kemenangan membuat tim Indonesia mendapat tambahan poin 5,4. Namun, bila seri hanya mendapat 0,4 dan kalah berkurang poinnya 4,6.
Jordi Amat dan kawan-kawan pun pasti ingin menang, supaya memperbaiki peringkat 155 FIFA.
Berdasarkan empat kali pertemuan melawan
Turkmenistan, timnas Indonesia menang 2 kali, seri sekali dan kalah satu kali.
Pada pertemuan 28 Juli 2011, Indonesia menang 4-3 atas Turkmenistan, lalu bermain imbang 1-1 di kandanf Turkmenistan pada
23 Juli 2011.
Indonesia menang 3-1 atas Turkmenistan pada
17 November 2004, namun sebelumnya Turkmenistan menang atas Indonesia 3-1 tanggal 31 Maret 2004.
Selain unggul head to head, dalam empat pertandingan terakhir, Indonesia Indonesia hasil bagus yang menang 3-1 dan imbang 2-2 lawan Burundi.
Lalu bermain tanpa gol menghadapi Palestina dan kalah 0-2 atas juara dunia Argentina.
Sebaliknya, Turkmenistan saat ini berada di posisi ke-135 ranking FIFA tak pernah menang dalam lima kali pertandingan terakhir. Terakhir menyerah 0-1 atas Malaysia pada 23 Maret 2022.
Berdasarkan statistik tersebut, Indonesia diperkirakan bisa menundukkan Turkmenistan walau tanpa diperkuat beberapa pemain kunci seperti Shayne Pattinama yang cedera, Elkan Baggott, Rizky Ridho, Pratama Arhan dan lain-lain yang membela timnas U-23 di Piala Asia.
Timnas Indonesia sendiri sangat fokus dan mempersiapkan diri dengah serius mengharadapi Turkmenistan.
“Concern dalam tiga hari latihan ini lebih ke taktik dalam pertandingan nanti. Jadi, kami harus fokus untuk bisa melaksanakan apa yang menjadi arahan pelatih,” kata salah satu pemain Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri dalam keterangannya di Surabaya, Kamis (7/9/2023).
Selanjutnya, Egy bersama tim tinggal menunggu hasil evaluasi dari Shin Tae-yong saat video meeting menjelang pertandingan.
“Saat ini, masih belum tahu apa yang menjadi kekurangan kami, mungkin saat Coach Shin sudah melihat video kami baru akan diberi tahu saat video meeting nanti,” ucap pemain kelahiran Medan itu.
“Untuk sekarang kami akan fokus pada tim agar bisa menjalankan apa yang diinginkan pelatih,” katanya menambahkan.
Egy menyatakan tidak ada masalah jika saat latihan di Lapangan Thor Surabaya menjelang pertandingan melawan Turkmenistan tidak didampingi Pelatih Shin Tae-yong. Hal ini dikarenakan masih ada asisten pelatih yang mempunyai tujuan sama.
“Walaupun Coach Shin tidak ada masih ada asisten pelatih yang mereka mempunyai satu tujuan. Jadi semua di sini sudah tahu semua apa yang dimau Coach Shin maupun Coach Choi,” katanya.
Menurut pemain tim sepak bola Dewa United tersebut rekan-rekannya di Timnas sudah bisa beradaptasi dengan keadaan saat ini.
“Semua pemain sudah adaptasi dengan itu dan bisa menjalankannya dengan baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, latihan saat ini sudah masuk tactical, services dan transisi yang akan digunakan untuk melawan Turkmenistan.
“Jadi semua sudah dilatih ke kami, tinggal bagaimana kami menjalankannya nanti,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, para pemain sudah melihat video permainan tim lawan untuk melihat cara bermain negara yang berada si Asia Tengah itu.
“Nanti juga ada lagi video meeting untuk melihat lagi secara detail bagaimana permainan lawan,” tuturnya. (Ant/Mau/KPO-3)