Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
AdvertorialKabar BanuaTabalong

Inovasi Tabalong Masuk Tahap Akhir Penilaian

×

Inovasi Tabalong Masuk Tahap Akhir Penilaian

Sebarkan artikel ini
Hal 4 Tabalong Adv 3 klm 4
BUPATI TABALONG - H Anang Syakhfiani. (KP/Ist)

Tanjung, KP – Inovasi Julak Wasi  (Ojek Jual Sayur Ikan dan Sembako Kawal Inflasi) dan Paliat Online (Pelayanan Aplikasi Perizinan Tabalong Secara Online) menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Tabalong dalam ajang Innovative Government Award (IGA) tahun 2023.

Dalam presentasinya di hadapan tim penilai dan panelis Innovative Government Award tahun 2023 di Kantor Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, pada Rabu (27/9) kemarin, Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani menyampaikan  bahwa inovasi yang dibuat serta diaplikasikan di Kabupaten Tabalong harus yang tepat sasaran dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Baca Koran

“Manfaatnya harus langsung dirasakan oleh masyarakat,” jelas H. Anang Syakhfiani.

Dari banyaknya terobosan, Inovasi Julak Wasi dijelaskan H Anang Syakhfiani sebagai sebuah terobosan untuk menstabilkan harga pangan serta menjaga tingkat inflasi di daerah, sedangkan Inovasi Paliat Online diaplikasikan di Kabupaten Tabalong sebagai bentuk memberikan kemudahan perijinan investasi.

Dua inovasi yang dipresentasikan Bupati Tabalong diakui telah memberikan banyak sekali manfaat, seperti terjaganya tingkat inflasi Tabalong secara nasional serta jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri di Tabalong sebagai yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Untuk menjaga keberlanjutan sebuah inovasi, H Anang Syakhfiani akan membuat sebuah aturan daerah yang mengamanatkan keberlanjutan dan pengembangan inovasi di Kabupaten Tabalong.

“Siapapun Kepala Daerahnya nanti inovasi yang sudah ada harus terus dikembangkan,” tegas Bupati Tabalong.

Selain dari Kemendagri, tim Penilai dan panelis Innovative Government Award Tahun 2023 ini terdiri dari Kemenpanrb, Kemenko PMK, Lembaga Administrasi Negara dan akademisi Universitas Gajah Mada. (ros/rel/K-6)

Iklan
Iklan