BaNjarbaRu, KP – Terjadi lonjakan kasus penyakit ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Atas) di sejumlah kota dan kabupaten di Provinsi Kalsel.
Lonjakan itu jauh, jika dibandingkan kasus ISPA pada tiga bulan kebelakang, dimana penyebab utamanya adalah asap dan debu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, dr Diauddin menyatakan, kasus ISPA terbanyak berasal dari tiga wilayah di Kalsel yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru.
“Kota yang paling parah urusan ISPA ini ada di Kota Banjarmasin dengan jumlah kasus sebanyak 36.082,” ujar Kadinkes Kalsel, dr
Diauddin, Sabtu (9/9).
Kenaikan itu kemudian disusul dengan banyaknya kasus di Kabupaten Banjar yang terdata ada sekitar 26.237 kasus ISPA. Serta di Kota Banjarbaru ada sebanyak 22.910 kasus.
Angka kenaikan hingga belasan ribu kasus ISPA juga terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dengan 17.699 kasus dan Kotabaru sebanyak 13.445 kasus.
Kemudian menyusul di Kabupaten Balangan ada sekitar jumlah 12.174 kasus, Hulu Sungai Selatan (HSS) 11.584 kasus dan Hulu Sungai Utara (HSU) ada sekitar 10.267 kasus.
Di Kabupaten Tabalong kasus ISPA yang ditemukan sebanyak 9.875 kasus, di Tanah Bumbu sebanyak 9.786 kasus, dan di Kabupaten Tapin ada sebanyak 9.698 kasus.
Sementara Barito Kuala menjadi kabupaten yang paling rendah yakni berada di angka 8.125 kasus.
“Maka jika ditotal, kasus ISPA di seluruh wilayah Kalsel ada sebanyak 189.111 kasus. Angka ini jauh naik dibanding tiga bulan
kebelakang,” sebut Dia, sapaan dr Diauddin.
Dia menjelaskan kasus ISPA bermunculan seiring dengan cuaca kemarau yang sudah melanda Kalsel sejak bulan Mei, hingga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di mana-mana.
Hal ini tentunya membuat sirkulasi virus di udara meningkat, ditambah dengan kondisi jalanan cukup berdebu.
Namun, hal yang paling penting kata dia, di sepanjang tahun 2023 ini tidak ada ditemukan pasien yang meninggal dunia akibat keluhan ISPA.
Meski begitu, sebut Diauddin, selama kondisi musim kemarau ini berlangsung masyarakat perlu menjaga daya tahan tubuh dengan memperbanyak meminum air putih.
Kemudian juga hal yang paling penting dalam mengantisipasi penyakit ISPA yakni menjaga lingkungan dan juga kebersihannya.
Serta masyarakat hendaknya menggunakan masker saat bepergian keluar rumah.
“Selalu menjaga kesehatan dengan minum vitamin dan air putih yang banyak, dan kami himbau juga agar masyarakat dapat menggunakan masker saat keluar rumah,” imbaunya kepada masyarakat.
Pihaknya pun terus bergerak menanggulangi penyakit ISPA dengan membagikan masker kepada masyarakat, dan memberikan pelayanan kesehatan di setiap posko penanggulangan karhutla.
“Kita juga sudah membuat surat edaran untuk setiap kabupaten/kota untuk mewaspadai peningkatan kasus penyakit ISPA yang terjadi pada bulan ini,” ucapnya.
Sisi lain, Dinkes Kalsel juga membagikan puluhan ribu masker dan mmeberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga.
“Untuk Dinkes Provinsi sendiri puluhan ribu masker yang kita bagikan ditambah kabupaten/kota.
Kita juga membangun posko kesehatan untuk melayani pemeriksaan kesehatan gratis,” kata Diaduddin.(mns/net/K-2)