Banjarmasin, KP – Wakil Ketua DPRD Kalsel, Muhammad Syaripuddin mengatakan, Kalsel harus memiliki program untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang kerap terjadi pada musim kemarau.
“Tidak hanya penanganan jangka pendek, namun program jangka menengah dan jangka panjang,” kata Bang Dhin, panggilan akrab Syaripuddin kepada wartawan, usai paripurna dewan, Kamis (7/9/2023), di Banjarmasin.
Menurut Bang Dhin, program jangka menengah dan panjang ini perlu dipikirkan, agar Karhutla tidak terulang lagi dan merugikan masyarakat, yang terpapar kabut asap tebal.
“Dampak Karhutla inilah yang harus di atasi, karena kabut asap mengganggu transportasi dan kesehatan,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Apalagi musim kemarau panjang pada tahun ini memperparah kondisi Karhutla, karena meluasnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kalsel.
“Karhutla tahun ini cukup parah, karena meluas dan bertambahnya titik api, mengingat kemarau panjang yang berdampak pada kekeringan dan sulitnya memperoleh air,” jelas Bang Dhin.
Kendati demikian, Bang Dhin mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemprov Kalsel untuk penanganan Karhutla, yang melibatkan semua pihak untuk mengatasi kebakaran yang terjadi.
“Penanganan karhutla juga melibatkan masyarakat agar optimal mengatasi kebakaran yang terjadi,” tambah wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Selain itu, juga dukungan tokoh agama dan masyarakat untuk melaksanakan sholat istiqo atau sholat minta hujan, agar kemarau panjang ini segera berakhir.
“Ini merupakan salah satu ikhtiar untuk mengatasi karhutla,” jelas Bang Dhin, usai memimpin paripurna dengan agenda penjelasan fraksi terhadap dua Raperda yang disampaikan eksekutif dan tanggapan gubernur atas dua Raperda inisiatif dewan. (lyn/KPO-1)