Banjarmasin,KP- Ketua Pimpinan Fatayat Nahdlatul Ulama Kalsel Hilyah Aulia mengatakan, kaum perempuan harus diberdayakan untuk mencapai Indonesia Maju.
Menurutnya kepada {KP} Selasa (12/9/2023) pemberdayaan perempuan bisa dimulai dari lingkungan kelompok perhimpunan atau organisasi dengan memberikan program-program pendidikan dan pelatihan kepada perempuan.
Ia menjelaskan, mengutip data terakhir BPS tahun 2022, saat ini jumlah kepala rumah tangga perempuan yakni 14,17 persen. Peran perempuan menjadi kepala rumah tangga ini menurutnya dikarenakan perceraian ataupun ditinggal suaminya.
Menurutnya banyak dari kasus perceraian disebabkan oleh masalah ekonomi dan perselisihan atau tidak harmonis. ” Selain itu masalah tersebut banyak pasangan suami istri (pasutri yang belum cukup matang dengan menempuh perkawinan usia dini, sehingga rentan terjadi perceraian,” ujar Hilyah Aulia yang juga Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin ini.
Lebih jauh dikemukakan dalam upaya memberdayakan kemandirian perempuan dalam pembangunan, pemerintah telah membidik empat sektor utama yakni di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
“Di samping itu, langkah strategis lainnya yaitu kesetaraan gender guna mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG s), terutama tujuan kelima yaitu kesetaraan gender,” ujar Hilyah Aulia yang juga Ketua Dewan Tanfidz PKB Kota Banjarmasin ini.
Dikemukakan Hilyah Aulia terkait pemberdayaan perempuan agar mandiri Pimpinan Wilayah Fatayat NU Kalsel dalam melaksanakan programnya melaksanakan berbagai Diklat serta Talkshow.
Menurutnya sebagai organisasi di bawah NU, Fatayat sebagai organisasi perempuan muda NU wajib dan harus mampu ambil bagian dalam memajukan setiap gerak dan langkah pembangunan dan memajukan bangsa ini khususnya di Kalsel.(nid/K-3)
