PANGKALAN BUN, Kalimantanpost.com – Kepala Bappedalitbang Kalteng Leonard S. Ampung memantau penanganan bayi di bawah dua tahun (Baduta) Asuh Stunting dalam visitasi anak program orang tua asuh Bappedalitbang Kalteng, dengan pemberian makanan tambahan tahap II di Posyandu Indria Sari, Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (6/9/2023).
Untuk diketahui, program inovasi orang tua asuh telah launching pada tanggal 24 Juli 2023 oleh Bappedalitbang Provinsi Kalimatan Tengah dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bappedalitbang Kalten, sebagai orang tua asuh pada Posyandu Indria Sari.
Program bertujuan untuk pencegahan stunting bagi anak dibawah 2 tahun (6-18 bulan), serta berkoordinasi dengan Puskesmas Semanggang yang melaksanakan kegiatan posyandu, untuk melakukan pengukuran berat badan, lingkar kepala, tinggi badan, pemberian vitamin dan vaksinasi.
Kepala Bappedalitbang Kalteng Leonar di sela-sela visitasi tahap II tersebut menjelaskan program orang tua asuh merupakan kesungguhan dan konsistensi komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam melindungi masyarakat dari resiko gagal tumbuh kembang pada anak secara sinergi, terpadu, tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Terdapat bayi dibawah dua tahun (Baduta) Asuh Stunting pada Posyandu Indria Sari, dan terdapat lima orang anak stunting/beresiko stunting, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Dimana masing-masing anak didampingi kader/pendamping dari Posyandu Indria Sari,” ungkapnya.
Menurut Leonard, dari pantauan dua kali visitasi ditemukan bahwa perkembangan Baduta Asuh Stunting rata- rata mengalami kenaikan perkembangan yang baik walaupun tidak terlalu banyak, dan sampai pada tanggal 5 September 2023 Tim dari Puskesmas Semanggang melaporkan satu orang anak laki-laki sudah dinyatakan tidak stunting lagi.
Kemudian, dilaporkan ada satu orang anak lainnya yang beresiko stunting sedang dalam tahap identifikasi.
Diakui secara berkala pihaknya akan terus memantau tumbuh kembang Baduta yang mengalami stunting di Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Nanti akan kita kunjungi kembali, apakah ada perkembangan positif seperti yang kita lihat hari ini, dimana ada perkembangan dibanding satu-dua bulan yang lalu,” ujar Leonard.
“Mudah-mudahan angka stunting di Desa Kebun Agung pada khususnya, dan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya, akan terus menurun seperti tren yang terjadi saat ini. Kita terus bahu membahu bersama stakeholder terkait untuk membebaskan Kalimantan Tengah dari stunting,” tegasnya.
Sembari memantau langsung perkembangan penanganan stunting terhadap Baduta tersebut, Kepala Bappedalitbang Kalteng turut menyerahkan bantuan makanan tambahan berupa susu, telur, dan biskuit khusus bagi balita.
Adapun kegiatan visitasi tahap II ini merupakan lanjutan dari monitoring dan visitasi oleh Tim DWP Bappedalitbang Prov. Kalteng dan perwakilan Bidang Sosial Budaya Dan Pemerintahan Bappedalitbang Prov. Kalteng pada tanggal 15 Agustus 2023 yang lalu.
Sejak awal Baduta Asuh Stunting ditangani selama kurang lebih 15 (lima belas) hari sejak awal baduta asuh stunting tidak mendapati masalah yang berarti. Selama ini hanya masalah dengan menu makanan telah diantisipasi oleh ahli gizi puskesmas agar makanan yang diberikan kepada Baduta Asuh Stunting sesuai dengan keinginan anak dan tetap bergizi.
Hadir mendampingi Kepala Bappedalitbang Kalteng dalam kegiatan visitasi tersebut antara lain Kepala Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan Bappedalitbang Kalteng Chandra Fuji Asmara, perwakilan Bappedalitbang Kabupaten Kotawaringin Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Dinas PMD Kabupaten Kotawaringin Barat, Kepala Desa Kebun Agung Rohiman, Puskesmas Semanggang, dan Kader/pendamping dari Posyandu Indria Sari.(Drt/KPO-3)