Jakarta, KP – Komisi III DPRD Kalsel mendorong pengelolaan sampah dengan baik, terutama yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan maupun masyarakat.
“Kita mendorong pengelolaan sampah untuk mengurangi dampak negatif lingkungan,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, H Gusti Abidinsyah, usai kunjungan kerja ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, kemarin, di Jakarta.
Hal ini dikarenakan sampah menjadi salah satu masalah tersendiri apabila tidak dikelola dengan baik, terutama untuk pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Banjarbakula.
“Kapasitas TPAS Banjarbakula seluas 15 hektare diperkirakan mampu bertahan hingga 10-15 tahun,” ungkap politisi Partai Demokrat.
Namun dengan pengelolaan sampah, seperti halnya yang dilakukan DLH DKI Jakarta, keberadaan TPAS Banjarbakula bisa bertahan lebih lama lagi, agar Pemprov Kalsel tidak perlu menyiapkan lahan baru.
“Namun ini tetap harus dipikirkan untuk 10 tahun ke depan, bahkan menyiapkannya,” tegas Gusti Abidin, yang didampingi DLH Kalsel.
Gusti Abidin menambahkan, Kalsel perlu membuat stasiun peralihan antara (SPA), yang sudah masuk dalam Perda Pengelolaan Sampah, namun belum direalisasikan.
“Kita dorong agar dibuat SPA, artinya ada pengelolaan sampah sementara, sebelum diantar ke TPS terpadu, sehingga volume sampahnya berkurang,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel II, yakni Kabupaten Banjar.
Selain sampah yang ada di darat, di sungai pun juga sama, sehingga DKI Jakarta memiliki tim khusus untuk pengelolaan sampah di sungai.
“Kita akan dorong DLH Kalsel untuk membentuk tim untuk mengatasi sampah di sungai. Karena sampah di sungai selama ini tidak terkontrol,” ungkap Gusti Abidin.
Lebih lanjut Gusti Abidin juga menekankan persoalan pentingnya sadar sampah kepada masyarakat, agar tidak kewalahan mengelola sampah maupun menyediaan lahan TPA.
“Bagaimanapun teknologi yang diterapkan tidak akan berhasil tanpa kesadaran masyarakat mengelola sampah sendiri dari rumah, termasuk edukasi pada anak sedini mungkin,” tegasnya.
Diantaranya dengan memilah sampah, sehingga volume sampah yang dibuang berkurang, mengingat telah dikelola masyarakat dari rumah.
“Nanti kita edukasi anak sedini mungkin untuk memilah sampah dan membuang pada tempatnya,” ujar Gusti Abidin.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengangkutan Sampah, Bidang Pengurangan dan Penangan Sampah, DLH DKI Jakarta, Rizky Febriyanto berharap agar semua pihak harus bekerjasama dalam menangani permasalahan sampah ini, termasuk DPRD dan Pemprov setempat. (lyn/KPO-1)