Banjarmasin, KP – Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) harus menjadi kader-kader intelektual di banua sendiri, menyusul dijadikannya Kalsel sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN).
“Jangan sampai yang ada di Kalsel sendiri malah mundur, yang seharusnya IKN menjadi harapan besar untuk warga Kalsel,” kata ketua rombongan Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) FISIP ULM, Muhammad Hegel, pada pertemuan dengan Komisi IV DPRD Kalsel, Rabu (27/9/2023) siang, di Banjarmasin.
Hagel mengakui, sengaja mengangkat tema ‘Akselarasi intelektual menuju mahasiswa interaktif dan kredibel, yang artinya pencepatan intelektual menyongsong Kalsel sebagai penyangga IKN.
“Jadi perlu sharing dengan wakil rakyat terkait potensi pendidikan yang ada di Kalsel, bagaimana percepatan teknologi dan lainnya,” tambahnya, pada pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Gina Mariati.
Selain itu, juga dalam rangka sharing tugas dan fungsi DPRD, termasuk kontribusi dan implementasi apa yang sudah dibawakan oleh komisi IV terkait pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Gina Mariati menjelaskan fungsi, kontribusi dan apa yang sudah dilakukan oleh Komisi IV tentang pendidikan.
“Tugas utama dewan adalah mengawasi, apa yang diawasi itu adalah pemerintah, jadi selain mengawasi kami juga berhak mengatur anggaran,” kata politisi Partai NasDem.
Selain itu, juga legasi, yaitu mengatur penyusunan peraturan yang ada di Kalsel.
Gina Mariati menyarankan, agar ketika sudah lulus sekolah, dapat mengambil pengalaman itu di luar daerah, untuk bisa lebih mandiri dan nantinya ketika kembali ke daerah itu bisa mengembangkan daerahnya.
“Kami di komisi IV berusaha semaksimal mungkin, untuk pendidikan di Kalsel, dengan mengajukan 20 persen anggaran pemerintah itu harus tetap pendidikan, itu yang masih kami kejar,” jelas Gina Mariati.
Bahkan, dirinya dan rekannya, Firman Yusi yang duduk di Badan Anggaran masih berjuang agar anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD Kalsel bisa terpenuhi. (lyn/KPO-1)