Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Pemilik Lalan Kosong Diincar Pemprov Tanggulangi Karhutla

×

Pemilik Lalan Kosong Diincar Pemprov Tanggulangi Karhutla

Sebarkan artikel ini
1 15 klm tt lahan 1
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, R. Suria Fadliansyah

Banjarbaru, KP – Pemprov Kalsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membuat terobosan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Lahan tidur (kosong) yang selama ini ditengarai menjadi penyebab kebakaran diincar.

Baca Koran

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, R. Suria Fadliansyah, jika melihat fakta di lapangan lahan yang terbakar itu pemilik lahan membiarkan lahan tidak terawat.

“Jadi perlu formulasi khusus dan tindakan terukur untuk dikoordinasi ke pemilik lahan. Kerjasama dengan BPN,” jelas nya.

Ke depan pihaknya bersama BPN akan melakukan pendataan lahan tidak tergarap, utamanya kawasan ring 1 bandara.

Pihaknya sedang merancang melakukan sensus kepemilikan lahan.

“Dengan terdata minimal mengurangi resiko karhutla.

Jika pemilik sudah diketahui maka tugas kabupaten kota memerintahkan untuk merawat lahan sebelum musim kemarau. Landasan hukum melalui perda terkait hal itu sedang kami godok,” ujar Suria, Senin (18/9).

Terobosan yang sedang dirancang pemprov ini juga diamini Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banjarbaru.

Menurut Kasi Survei dan Pemetaan Pengukuran BPN Kota Banjarbaru, A Muiz Gozali, dari lokasi yang terbakar ada yang bersertifikat ada yang tidak.

Lahan bersertifikat pihaknya mempunyai data, sedangkan yang tak bersertifikat maka tak punya data.

“Kami mendukung apa yang diamanatkan BPBD, dan siap memberikan data,” katanya.

Muiz juga tak menampik fakta di lapangan lahan yang terbakar rata-rata adalah lahan tidur yang tidak tergarap.

“Lahan itu dikuasai sekitar ratusan orang.

Lokasinya spot-spot atau kavling ada yang di areal bandara dan paling luas di lahan Cempaka.

Yang terbakar hampir semuanya lahan tidur,” ujarnya.

Selain mendata areal yang sering terbakar, maka juga diperlukan solusi yang madai untuk penanganan Karhutla baik jangka pendek sedang dan solusi jangka panjang.

Baca Juga :  Kasus di Tanbu, Penyidik Polda Kalsel Kembali Panggil Sejumlah Pejabat

Dikatakan Suria lagi, pihaknya tidak diam dalam menangani Karhutla terutama di area ring satu Bandara.

“Kita sudah bentuk lima pos dan kerahkan petugas tiap pos.

Sekarang sudah ada lima dibentuk. Yakni di Pos Induk di Kantor BPBD Kalsel, Pos 2 dekat Bandara pos Guntung Damar.

Pos 3 dekat gunung Raja Bati-bati. Pos 4 daerah sungai tabuk.

Pos 5 di daerah Simpang empat Kabupaten Banjar.

Tujuannya jika ada kebakaran maka petugas itu langsung bergerak memadamkan api,” jelasnya.

Bahkan, pihaknya juga merangkul Damkar Swasta di momen tertentu untuk ikut penanganan.

Selain mengerahkan Satgas Darat, BPBD diperkuat dengan empat heli water boombing dan dua heli patroli.

“Satgas Udara masih tetap mengandalkan operasional heli water bombing.

Terutama untuk memadamkan titik api yang sulit dijangkau melalui jalur darat, dan mensiagakan petugas di lapangan. Penanggulangan secara sigap dan peningkatan patroli rutin ke lahan potensi karhutla sebagai langkah deteksi dini,” ujarnya. (mns/K-2)

Iklan
Iklan