Penanganan Sampah Harus Jadi Gerakan Sosial

Pengelolaan dan penanggulangan sampah tidak hanya sekedar dengan menggunakan teknologi, tapi juga sangat didukung kesadaran dan disiplin yang sangat tinggi dari warganya

BANJARMASIN, KP -Pengelolaan dan penanggulangan sampah di kota Banjarmasin dirasakan sampai sekarang masih menjadi problem lantaran belum sepenuhnya terpecahkan dengan baik.

Banyaknya sejumlah kendala dihadapi sering menjadi alasan utama mengapa permasalahan upaya penanganan kebersihan ini sering dijadikan sebagai sebuah alasan.

Ketua DPRD Kota Banjarmasin Harry Wijaya mengatakan, dari sekian kendala itu adalah bukan hanya masih terbatasnya teknologi, minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki, tapi juga karena masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap betapa pentingnya menjaga kebersihan.

” Dengan demikian penanggulangan atau pengelolaan sampah sebenarnya bukan hanya sekedar terletak pada penggunaan teknologi, tapi paling paling mendasar adalah menyangkut disiplin serta kesadaran masyarakat untuk terbiasa menjaga kebersihan,” kata Harry Wijaya kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya.

Menurutnya menyadari berbagai keterbatasan itu ia meminta, Pemko Banjarmasin agar terus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa masalah sampah harus ditekankan pada upaya untuk menjadikannya sebagai gerakan sosial masyarakat yang wajib diperangi secara bersama.

Berita Lainnya

76 Guru SMP Ikuti Sosialisasi Pembuatan Modul

200 Anak Ikuti Tradisi Budaya Baayun Maulid

1 dari 7,408

“Gerakan sosial secara bersama memerangi sampah merupakan kunci paling utama jika kita ingin mewujudkan Banjarmasin menjadi kota yang benar- benar bersih,” tandasnya.

Lebih jauh pimpinan dewan dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengatakan, Pemko Banjarmasin bersama masyarakatnya harus belajar dari sejumlah daerah di Indonesia, terlebih sejumlah negara maju yang dinilai sudah cukup berhasil melakukan penanggulangan sampah.

Disana ungkapnya, pengelolaan dan penanggulangan sampah tidak hanya sekedar dengan menggunakan teknologi, tapi juga sangat didukung kesadaran dan disiplin yang sangat tinggi dari warganya.

Ia berpendapat, sebenarnya sudah banyak pemanfaatan teknologi serta sumbangan pemikiran dari perguruan-perguruan tinggi maupun para pakar lingkungan dalam upaya mengatasi persoalan sampah.

Namun kembali ia menegaskan, teknologi tidak banyak artinya jika tidak diimbangi dan diikuti oleh gerakan kolektif masyarakat untuk menangani masalah sampah.

Menyadari hal demikian kembali ia mengingatkan, masyarakat perlu diberikan pemahaman secara berkelanjutan agar tidak membuang sampah secara sembarangan.

“Apalagi jika mampu memberdayakan gerakan kolektif dimana melalui pemilahan masyarakat mampu menjadikan sampah sesuatu yang bermanfaat dari segi ekonomi, seperti diolah menjadi kompos serta energi biogas,” tutupnya.(nid/k-3)

Berlangganan via E-MAIL
Berlangganan via E-MAIL
Berita Menarik Lainnya

Situs ini menggunakan Cookie untuk meningkatkan Kecepatan Akses Anda. Silahkan Anda Setujui atau Abaikan saja.. Terima Selengkapnya