
Ratusan Pasien Katarak di Kalsel, Mensos RI Ingatkan Konsisten Melayani
BANJARBARU – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini meninjau Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Sentra “Budi Luhur”,Banjarbaru, Kamis (21/9/2023).
Ia ingatkan untuk memberikan pengarahan kepada segenap pegawai BPSPDM.
Selain itu Mensos didampingi anggota DPR RI, Syaifullah Tamliha, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, melakukan kunjungan kerja dalam rangka memantau Bakti Sosial Operasi Katarak, di RSUD Ratu Zalecha (Raza) Martapura.
Dimana Risma mengingatkan seluruh jajaran pegawai yang berada di bawah naungan Kemensos RI untuk bisa terus menjaga konsistensinya dalam melakukan pelayanan.
“Saya tahu persis kondisi di lapangan itu tidak mudah, kadang niat kita ingin membantu ternyata yang bersangkutan berfikir sebaliknya,” ungkap Bu Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini.
Risma menambahkan bahwa tujuan utama dari kedatangannya untuk memberikan motivasi kepada seluruh pegawai BRSPDM Sentra Budi Luhur.
“Teman-teman harus tetap semangat dalam menolong orang lain lain karena hal tersebut selain menjadi pedoman dasar dalam menjalankan tugas juga akan mendapatkan imbalan kebaikan dari Tuhan,” pungkasnya.
Sementara itu, Oon Suprihadiono Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) BRSPDM Sentra Budi Luhur mengungkapkan tujuan kedatangan dari Menteri semata-mata untuk memberikan penguatan kepada seluruh rekan kerja Kemensos RI.
“Ibu Mensos terus mengingatkan kami agar tidak boleh menunda dalam membantu orang lain, terlebih ketika menjalankan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi),” ujarnya.
Operasi Katarak
Lainnya soal operasi katarak menurut Risma, tidak boleh terlambat, mengingat bahayanya apabila dibiarkan akan mengalami kebutaan.
Dia menyebut bakti sosial tersebut dibantu pihak SCTV melalui Yayasan Peduli Amal.
“Alhamdulillah ini adalah hari kedua kami melaksanakan operasi katarak dan masih ada satu hari besok, semoga bisa membantu masyarakat,” ujarnya.
Dikatakan, operasi tersebut tidak perlu ditakuti, mengingat hanya operasi ringan, dalam kurun satu minggu, masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya.
Selama pemulihan operasi, diarahkan untuk tidak dibolehkan kena air, menunduk dan mengangkat beban berat.
Plt Dirut RSUD Ratu Zalecha Martapura Eka Listyrini menyebut, total peserta awal pasien katarak sebanyak 364 orang, hingga saat ini pasien bertambah hampir 400 orang dari 5 Kabupaten/Kota, seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tapin dan Tanah Laut.
“Untuk pasien katarak di Kabupaten Banjar, sedikitnya 80 orang dan yang dioperasi hanya 37 pasien.
Penyebab beberapa pasien gagal operasi, antara lain karena hipertensi,” tandasnya.
Diakhir kegiatan, Mensos Risma meninjau pasien katarak dan memberikan penghargaan kepada beberapa dokter RSUD Ratu Zalecha Martapura dalam pelaksanaan operasi katarak gratis.
Operasi tersebut dilaksanakan pada 20-22 September 2023.
“Misalnya para nelayan, mereka sering terpapar cahaya yang kuat, jika tidak menggunakan kaca mata hitam. Penglihatan mereka terancam terganggu,” katanya.
Untuk itu kegiatan operasi katarak sendiri dimulai oleh Kemensos dari wilayah Indonesia Timur.(dev/wan/KPO-2)
