Pelaihari, KP – Lewat program percepatan tanam padi diharapkan ketahanan pangan terutama di Bumi Tuntung Pandang tetap terjaga
ketersediaannya meskipun sedang memasuki musim kemarau panjang. Hal tersebut disampaikan Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta, seusai
Panen Raya Padi Varietas Cakrabuana di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Bersama dan Gerakan Percepatan Tanam Padi Serentak dalam
rangka Antisipasi Dampak El Nino, di Desa Sambangan Kecamatan Bati-Bati, Kamis (7/9/2023).
“Program ini dilaksanakan untuk memastikan stok beras terpenuhi sehingga tidak menimbulkan kenaikan harga di pasaran, meskipun ada
kenaikan sedikit dari harga normal tidak menjadi masalah asalkan stok beras tersedia, hal tersebut akan jauh lebih baik,” ungkap
Sukamta.
Ia melanjutkan, meskipun saat ini sedang memasuki musim kemarau namun rawa-rawa yang ada di Bumi Tuntung Pandang diyakini pada bagian
bawahnya masih tersedia air yang cukup sehingga jika bagian atas rawa ditanami padi masih dapat bertahan hidup. Apalagi bibit-bibit
padi yang tersedia saat ini tidak memerlukan air yang banyak dan hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi para petani padi. Oleh
karena itu, percepatan tanam padi harus segera dilakukan agar pada akhir bulan November atau paling lambat pada awal Desember sudah dapat dipanen.
“Olah sebaik-baiknya rawa dan tanah lembab untuk melakukan program percepatan tanam padi agar dapat dipanen tepat waktu sebelum musim
penghujan datang, dengan semakin cepat panen maka perekonomian petani dipastikan meningkat,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Ia juga menyampakan bahwa saat ini berkat kerja keras Dinas Tanaman Pangan Holtikutura dan Perkebunan Kabupaten
Tala sudah mengembangkan beras yang rasa dan bentuknya hampir menyerupai dari jenis beras siam Banjar. Beras tersebut diberi nama siam
leni, untuk saat ini sudah dilakukan uji coba beberapa kali dengan masa tanam yang relatif lebih singkat dari siam Banjar yaitu dalam
waktu empat bulan sudah memasuki masa panen yang artinya lebih cepat satu hingga dua bulan dari beras lokal.
“Untuk saat ini saya minta petani harus segera mempercepat masa tanamnya, meskipun nantinya tidak cocok dengan beras yang ditanam
sendiri masih bisa dijual dan hasilnya dapat dibelikan beras yang sudah menjadi kebiasaan dalam mengonsumsinya, lebih cepat panen maka
stok beras akan semakin aman serta kesejahteraan petani pasti akan meningkat,” pungkas Sukamta.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan Bantuan Sumber Dana APBN TA 2023 (Seksi Perbenihan, Perlindungan, Pengolahan dan Pemasaran
Tanaman Pangan) untuk Kabupaten Tala sebanyak Rp 2.010.094.000, Bantuan APBN 2023 untuk Kabupaten Tala dari Kementerian Pertanian RI
sebesar Rp 1.022.500.000, Bantuan APBD 2023 untuk Kabupaten Tala dari DPKP Provinsi Kalsel sebesar Rp 541.217.500 serta Bantuan Sumber
Dana APBD Tahun 2023 untuk Kabupaten Tala sebesar Rp 140.264.000. (rzk/K-6)