BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Untuk pertama kalinya, sebanyak 200 orang penerima manfaat Progam Kartu Prakerja dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dipertemukan pada ajang Temu Alumni Prakerja yang digelar di Aula Gawi Sabarataan Banjarbaru Sabtu, (2/9 2023).
Kegiatan yang diselenggarakan Himpunan Lembaga Pelatihan Mitra Prakerja Kalsel tersebut menghadirkan dialog menarik seputar Prakerja, Peluang Bonus Demografi dan Indonesia Emas 2045 bersama Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Deputi III Kantor Staf Presiden Bidang Perekonomian, Edy Priyono serta Direktur Hukum, Umum & Keuangan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Sidiq Juniarso.
Dalam dialog tersebut Walikota Banjarbaru menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja dan kontribusi Program Prakerja dalam percepatan pengembangan sumber daya manusia unggul di Banjarbaru seiring tren positif pertumbuhan ekonomi yang menuntut SDM memiliki daya tahan terhadap tantangan volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ambigu dewasa ini.
Diakui Aditya, meskipun wilayah Banjarbaru tercatat sebagai wilayah dengan indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi se Kalimantan Selatan selama 12 tahun berturut-turut, model pendidikan pembinaan ala Kartu Prakerja masih sangat dibutuhkan.
Program Prakerja sejak diluncurkan pada April 2020, telah mengalami dua tahap pengembangan. Tahap pertama 2020-2022, Kartu Prakerja dijalankan dengan skema semi bansos berupa pemberian bantuan pelatihan sekaligus bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi covid 19.
Tahap kedua, tahun 2023 Program Kartu Prakerja kembali kepada misi utama yaitu meningkatkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan mengembangkan kewirausahaan Angkatan kerja di Indonesia.
Pada rentang tahun ini total penerima manfaat Kartu Prakerja tahap pertama di Provinsi Kalsel adalah 412.154 orang dan sebanyak 23.111 orang diantaranya adalah warga Banjarbaru. Sedangkan pada tahap kedua Program kartu Prakerja telah tersalurkan sebanyak 6.126 orang.
Menanggapi hal tersebut Sidiq Juniarso, menyampaikan efektivitas program Prakerja memang telah diakui berdampak positif oleh berbagai lembaga riset nasional dan mancanegara antara lain CSIS, IPSOS, Presisi Indonesia, Cyrus Network, BPS, TNP2K, J-PAL Southeast Asia, UNDP dan Bank Dunia.
Pencapaian selama 3 tahun ini menurutnya patut dibanggakan oleh segenap alumni Prakerja karena program ini mampu meraih sukses tidak lepas dari praktek kemitraan yang melibatkan 180 lembaga pelatihan, 6 platform digital, 6 mitra pembayaran, 3 portal kerja, 6 perguruan tinggi dan1 NGO sebagai penilai serta 7 perguruan tinggi sebagai pemantau.(Nau/KPO-1)