Pada APBD Perubahan Tahun ini Pembangunan Jembatan Pulau Laut
Banjarmasin, KP – Pembangunan jembatan penghubung ke Pulau Laut akhirnya dilanjutkan, mengingat pembangunannya sempat mangkrak menyusul
tidak ada persetujuan dari pemerintah pusat.
“Namun kelanjutan pembangunan jembatan penghubung belum bisa dianggarkan pada APBD perubahan 2023 ini,” kata Ketua Komisi III DPRD
Kalsel, H Sahrujani, usai rapat kerja dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalsel, beberapa hari lalu, di
Banjarmasin.
Hal ini dikarenakan belum ada lampu hijau dari Kementerian PUPR, walaupun keberadaan jembatan ini sangat dinantikan masyarakat dan
menjadi salah satu dari 11 program prioritas Dinas PUPR Kalsel.
Sahrujani mengungkapkan, keberadaan Jembatan Selat Pulau Laut nantinya bukan sekedar menghubungkan Pulau Laut yang menjadi tempat
ibukota Kotabaru.
“Namun juga membuka keterisolasian serta memajukan perekonomian di wilayah pesisir dan timur Kalsel,” tambah politisi Partai Golkar.
Untuk itu, Dinas PUPR akan menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pusat guna percepatan program prioritas itu.
“Hari ini, PUPR segera bertolak ke Jakarta untuk membicarakan jembatan Pulau Laut. Semoga ada hasilnya,” ungkap Sahrujani.
Sebelumnya Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar menegaskan, pembangunan jembatan Pulau Laut akan dilanjutkan, bahkan sudah dilakukan
koordinasi dan komitmen bersama antara Pemprov Kalsel, Pemkab Tanah Bumbu dan Kotabaru.
“Kita sudah melakukan koordinasi dan disepakati melanjutkan pembangunan jembatan tersebut, yang dibiayai melalui sharing APBD masing-
masing,” kata Roy Rizali Anwar.
Ditambahkan, Pemprov Kalsel dan Pemkab bersama DPRD setempat bersedia mengalokasikan anggaran untuk membiayai kelanjutan jembatan Pulau
Laut, dimana Pemprov Kalsel sebesar Rp300 miliar, sedangkan Pemkab Tanah Bumbu dan Kotabaru masing-masing sebesar Rp100 miliar.
“Nanti akan diatur bagaimana teknis dan disesuaikan kemampuan keuangan masing-masing,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Jembatan Pulau Laut yang bentang utamanya sekitar 700 meter mulai dilaksanakan sejak periode pertama
Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin (2005 – 2010) dan meletakkan tiang pancang di Pulau Laut Kotabaru dan Batulicin ibukota Kabupaten Tanah
Bumbu.(lyn/K-1)