Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin mengeluarkan himbauan untuk kembali menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, menyusul kabut asap dengan bau menyengat pada pagi hari.
BANJARMASIN, KP – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin mengeluarkan himbauan untuk memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Himbauan yang dilakukan secara lisan melalui grup di media sosial K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), PAUD, Pengawas dan Pembina di lingkup Dinas Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, keluarnya himbauan ini karena kondisi udara Kota Banjarmasin mulai menurun dengan diliputi kabut asap dengan bau yang menyengat pada pagi hari.
“Itu pun berlaku pada saat siswa datang dan beraktivitas di luar ruangan agar memakai masker” kata Nuryadi.
Disebutnya, himbauan ini sengaja dilakukan secara lisan karena kondisi udara berubah-ubah.
“Kadang hari ini penuh kabut asap, namun besoknya bisa saja udara menjadi bersih” tutup Nuryadi.
Sementara, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengatakan, untuk sementara baru Dinas Pendidikan yang mengeluarkan himbauan dan surat edaran.
“Surat ini terkait kondisi udara Kota Banjarmasin yang buruk terutama pada pagi dan sore hari,” kata Ikhsan Budiman.
“Himbauan ini agar siswa sekolah memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan demi pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),” tambahnya.
Sementara, untuk ASN dilingkungan Pemko Banjarmasin masih dalam kajian untuk himbauan terkait kualitas udara yang mulai menurun.
“Nanti kita evaluasi dulu, terkait yang harus dilakukan ASN dalam menghadapi kabut asap kiriman dari wilayah sekitar Kota Banjarmasin,” kata Ikhsan Budiman.
Disebutnya, pilihan ada dan masih dipertimbangkan mulai dari penerapan work from home (WFH), pembatasan kegiatan di luar ruangan hingga pemakaian masker.
“Segala kemungkinan masih bisa dilakukan, sampai saat ini masih bisa dikendalikan dan dalam ambang wajar,” tegasnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin telah menetapkan status Siaga untuk mengantisipasi kabut asap kiriman sebagai dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (mar/K-7)
