Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

26 Mesjid di Jalur Gaza Hancur Diserang Israel

×

26 Mesjid di Jalur Gaza Hancur Diserang Israel

Sebarkan artikel ini
IMG 20231022 WA0013 e1697975554742
Warga Palestina memeriksa masjid yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Minggu (8/10/2023). Israel merespon serangan roket yang diluncurkan Hammas dengan melakukan serangan udara hingga mengakibatkan 232 warga Palestina tewas. (Kalimantanpost.com/Antara/Reuters)

PALESTINA, Kalimantanpost.com – Sebanyak 26 mesjid di Jalur Gaza hancur akibat diserang Israel sejak 7 Oktober, kata Kementerian Urusan Agama dan Wakaf Palestina yang berbasis di Gaza pada Sabtu waktu setempat.

Kementerian itu mengungkapkan puluhan mesjid rusak parah akibat serangan udara Israel di sebagian besar wilayah kantong Palestina tersebut.

Baca Koran

Pesawat tempur Israel juga meluluhlantakkan kantor pusat kementerian ini, stasiun radio Quran milik kementerian itu dan sebuah gereja.

Kementerian itu mendesak “organisasi-organisasi Islam dan internasional agar segera campur tangan menghentikan agresi di Gaza dan meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan mereka terhadap warga sipil, mesjid dan gereja.”

Konflik Jalur Gaza yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober, bermula ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa.

Operasi militer ini merupakan serangan mendadak dengan menggunakan roket dan penyusupan anggota Hamas ke dalam wilayah Israel lewat jalur darat, laut dan udara.

Hamas berdalih serangan ini sebagai balasan atas serbuan Israel terhadap Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina yang terus membesar.

Militer Israel kemudian melancarkan “Operasi Pedang Besi” untuk menyerang Hamas di Jalur Gaza.

Sedikitnya 4.385 warga Palestina, termasuk 1.756 anak, tewas akibat serangan Israel ke Gaza. Sebaliknya, lebih dari 1.400 warga Israel terbunuh sejak awal konflik ini. (Ant/KPO-3)

Baca Juga :  Hingga Maret, DP3A Banjarmasin Terima Laporan 51 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Iklan
Iklan