Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

400 Peserta Mengikuti Baayun dan Tasmiyah Massal di Kapuas

×

400 Peserta Mengikuti Baayun dan Tasmiyah Massal di Kapuas

Sebarkan artikel ini
15 Baayun
BAAYUN MASSAL - Sejumlah peserta mengikuti Baayun massal yang dilaksanakan oleh Ipemi dan Majelis Ta’lim Daruzzahro Kuala Kapuas. (KP/IW)

Kapuas Kalimantanpost.com – Ratusan masyarakat di Kabupaten Kapuas antusias mengikuti acara Baayun, Tasmiyah dan Tapung Tawar sebagai tradisi lokal turun temurun, yang dilaksanakan secara massal.

“Kegiatan ini dalam rangka peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW,” kata Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Kabupaten Kapuas, Kisnawati Rifa’i di sela kegiatan, Kamis (19/10).

Kalimantan Post

Ada sebanyak 400 peserta yang terdiri dari peserta baayun sebanyak 350 orang dan Tasmiyah 50 orang yang mengikuti kegiatan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Ipemi bekerjasama dengan Majelis Ta’lim Daruzzahro Kapuas tersebut.

“Kegiatan ini rutin kita laksanakan, dan ini sudah yang ke enam kalinya kita melaksanakan di Majelis Ta’lim Daruzzahro Kapuas,” katanya.

Antusias warga dalam kegiatan ini terbukti, karena kegiatan tidak hanya diikuti warga di kota Kapuas dan sekitarnya, bahkan ada peserta dari kecamatan hingga desa yang ada di daerah setempat.

“Bahkan ada peserta yang baayun tidak hanya anak-anak, tapi juga yang sudah berusia lanjut usia ikut serta, maka panitia harus menambah kembali jumlah ayunan sesuai kebutuhan para peserta,” katanya.

Tidak hanya baayun massal, kegiatan yang dirangkai dengan tabligh akbar dengan menghadirkan Habib Alwi Assegaf, ustadz Abdul Ghani, Guru Mulkani Al Banjari dan Ustadz Rahmat Hidayat ini, yang dalam tausiahnya menguraikan perayaan maulid dan esensi dari perayaan maulid sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW dan syiar agama.

Kegiatan juga dirangkaikan peletakan batu pertama pembangunan Majelis Ta’lim Daruzzahro Kuala Kapuas.

Tujuan tradisi baayun massal, Tasmiyah serta Tapung tawar ini adalah anak-anak penerus bangsa jika sudah besar nanti mengikuti ketauladanan Nabi Muhammad SAW dan berbakti kepada kedua orang tua.

“Baayun anak diiringi syair maulid yang memang secara tradisi telah dilaksanakan dari nenek moyang kita, dilaksanakan di bulan Rabiul Awal, juga sebagai bentuk tanda syukur atas kelahiran Rasulullah SAW,” pungkas Kisnawati Rifa’i. (iw/K-10)

Baca Juga :  Bupati Saiful Sambut Kedutaan Kanada Lauching Handycraf Rotan Hampangen

Iklan
Iklan