BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Berbagai terobosan dilakukan Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) supaya mahasiswanya bisa mengikuti perkembangan zaman, terutama tentang Artificial Intelligence (AI) yang lagi menjamur di kalangan masyarakat, tepatnya di Era industri 5.0.
Salah terobosan dilakukan Poliban dengan menghadirkan narasumber terkemuka asal Jepang, Director of Research Center for AI and Service Science, Advanced Institute of Industrial Technology, Japan, Prof Takuro Matsuo yang berhadir secara Virtual melalui Zoom Meeting Kuliah Umum bertema ” The Future Of Business And Advertising In The AI Era”.
Selain Guru Besar asal Jepang, nara sumber lainnya Head of Department of Doctor of Computer Science Chairman of IEEE Computer Society Indonesia Chapter, Bina Nusantara University, Prof Dr Ir Ford Lumban Gaol
Kuliah umum diikuti oleh Program Studi Manajemen Informatika dan Program Studi Teknik Informatika bertempat di Gedung Serbaguna (GSG) Poliban, Senin (17/10/2023).
Director of Research Center for AI and Service Science, Advanced Institute of Industrial Technology, Japan, Prof Takuro Matsuo menjelaskan pengertian dari Artificial Intelligence yang meliputi Artificial Narrow Intelligence dan Artificial General Intelligence.
Selain itu, guru besar asal Jepang ini juga menjelaskan bagaimana Perkembangan Industri tiap periode hingga di Era 5.0, Visualisasi Berdasarkan Multidemensi dan seperti apa cara kerja AI di Era Industri sekarang.
Sementara itu, Head of Department of Doctor of Computer Science Chairman of IEEE Computer Society Indonesia Chapter, Bina Nusantara University, Prof. Dr. Ir. Ford Lumban Gaol menjelaskan tentang tantangan-tangan yang harus dihadapi di Era AI tersebut.
“Di tengah gempuran AI sekarang para Mahasiswa atau Individu harus memiliki skill terutama high skill Innovator. Jika tidak akan tereliminasi perkembangan zaman,” pesannya.
Direktur Poliban, Joni Riadi diwakili Wakil Direktur 3, Bidang Kemahasiswaan, Dra Nurhidayati mengatakan sangat berterima kasih narasumber yang telah berkenan berbagi pengetahuan mengenai AI kepada para Mahasiswa Poliban.
“Ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa kami kedepannya,” ucap Nurhayati.
Saat ini, AI telah banyak digunakan di berbagai aplikasi seperti search engine, asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Cortana. Selain itu, pengembangan AI telah mencapai tingkat yang mengagumkan, salah satunya penggunaannya dalam kendaraan otonom (self-drive) yang memungkinkan kendaraan melaju dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia.
Selain penggunaan tersebut, AI juga memiliki potensi besar untuk memajukan bidang-bidang lain seperti bidang pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan reformasi birokrasi.
Di dunia pendidikan penggunaan AI dapat membantu pelajar dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik serta mandiri di masa depan.
Selain itu kecerdasan artifisial di masa depan akan mengarah ke precision learning. Nantinya pembelajaran tidak hanya memperhitungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa, namun juga memperhitungkan behaviour atau kebiasaan siswa sehari-hari.
Di bidang kesehatan inovasi teknologi kecerdasan artifisial digunakan untuk mempercepat waktu pelayanan, memperluas jangkauan, dan penurunan biaya kesehatan. Selain itu AI di bidang kesehatan memungkinkan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengunjungi langsung pusat kesehatan/dokter.
Dalam bidang ketahanan pangan, kecerdasan buatan atau AI dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satu penggunaannya adalah melalui citra satelit untuk mengidentifikasi wilayah yang sudah terjangkau oleh listrik dan wilayah yang belum terjangkau. Selain itu, AI juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang ditanam di suatu wilayah dan memprediksi hasil panen dari masing-masing tanaman tersebut.
Terakhir, di bidang reformasi birokrasi, pemanfaatan AI salah satunya pengembangan ChatBot memungkinkan pelayanan komunikasi dua arah secara akurat dengan masyarakat selama 24 jam. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi birokrasi serta mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan informasi atau layanan publik. (Mau/KPO-3)