Martapura, KP – Kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih di 26 desa Kabupaten Banjar masih dirasakan warga. Pemkab Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya mendistribusikannya sesuai jadwal, disamping menangani Karhutla.
Menggunakan armada truk tangki berkapasitas 5.000 liter, tim BPBD suplai air bersih ke Desa Pingaran Ulu RT 09, Kecamatan Astambul, Minggu (8/10) malam. Suplai air dilakukan di empat titik, baik pada tandon pinjam pakai milik BPBD dan pada tempat tampung air warga yang antri mendapatkan air.
Warga setempat sudah terlihat menaruh tempat penampungan air yang mereka bawa dari rumah sebelum tim BPBD tiba. Antrian berlangsung tertib hingga warga yang benar-benar memerlukan air bersih
kebagian dan membawanya pulang.
Ketua RT 9 Nisrianto mengungkapkan, sumur milik warga sudah tidak bisa dipakai lantaran kering, sudah berlangsung sekitar tiga bulan dan membuat warganya sedikit kerepotan memenuhi keperluan harian.
”Meski ada sebagian warganya pelanggan PTAM, namun air terkadang juga melemah dan tidak sampai, lantaran wilayah termasuk dataran tinggi,”ujarnya.
Warga pun terpaksa mengambil air di sungai untuk keperluan mandi dan mencuci. Namun untuk minum dan memasak, dapat mengambilnya di sebuah danau yang jaraknya sekitar 4 kilometer.
“Di danau Atayau airnya jernih, bisa untuk konsumsi, kalau kesana ditempuh dengan naik motor,” ujarnya.
Fitri, warga desa setempat yang ada di barisan antrian mengatakan, bantuan air bersih dari BPBD tersebut datang tiap 3 hari sekali. Namun jika kehabisan, dia dan tetangga lainnya
berinisiatif membeli dari pedagang air keliling dengan harga 75.000 per tandon.
Pendistribusian air bersih ke desa Pingaran Ulu RT 09 dengan jumlah 173 KK dan 400 jiwa tersebut berlangsung sekitar 1,5 jam.(Wan/K-3)