Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
BanjarbaruTRI BANJAR

Disdik Banjarbaru Debut Layanan Pendidikan Inklusif

×

Disdik Banjarbaru Debut Layanan Pendidikan Inklusif

Sebarkan artikel ini
Hal 10 3 KLM BJB 1 7
ASSESSMENT- Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru saat meninjau proses assessment anak berkebutuhan khusus yang dilaksanakan ULM.(KP/Dewi)

Banjarbaru,KP – Pemerintah Kota Banjarbaru meluncurkan program pendidikan ramah anak, kali ini layanan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menjadi program pertama berhasil terlaksana di Provinsi Kalimantan Selatan.

Wali Kota Banjarbaru H Aditya Mufti Ariffin, program layanan ini menjadi langkah awal dalam mengubah budaya proses belajar mengajar pada fasilitas pendidikan, sehingga apapun yang hambatan ABK dalam belajar dapat dihilangkan dan kebutuhan mereka dapat terpenuhi.

Baca Koran

“Sekarang semua sekolah di Banjarbaru kita upayakan untuk menerima anak inklusi dan kita ciptakan iklim yang baik di sekolah untuk penanganan anak inklusi,” ujar Aditya.

Dengan terselenggarannya pelayanan pendidikan bagi ABK dengan menujuk Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru sebagai pelaksananya. Keseriusan itu, juga dibuktikan dengan tersedianya dana khusus melalui APBD Pemko Banjarbaru untuk pelaksanaan evaluasi pendidikan (assessment) bagi ABK.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo, mengatakan assessment tersebut ditujukan untuk mengetahui apa kekurangan seorang anak dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini, pihaknya bekerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

“Sumbernya dari APBD Pemko Banjarbaru. Assessment ini agar kita mengetahui anak tersebut mengalami gangguan belajar seperti apa. Nah yang melakukan assessment itu pihak ULM dari prodi Pendidikan Khusus. Kami sudah menekan MoU kerjasama,” katanya, Rabu (11/10/2023).

Pentingnya assessment agar Guru Pembimbing Khusus (GPK) di masing-masing sekolah dapat menyesuaikan metode mengajar yang efisien. Terlebih lagi pihaknya juga telah menyiapkan fasilitas ruang khusus di masing-masing sekolah bagi ABK yang disebut Pojok Inklusi.

“Karena ada berbagai macam jenis anak inklusi. Kita haru tau dulu, jenisnya dan apa hambatannya dalam belajar. Jika sudah tau, maka GPK di sekolah bisa menyesuaikan metode
mengajarnya sesuai rekomendasi dari hasil assessement tersebut dan sudah disiapkan ruangan khusus untuk proses belajar mengajarnya di Pojok Inklusi,” terangnya.

Baca Juga :  Pemko Banjarbaru Bahas Strategi Penanganan Banjir dan Rencana Kerja 2025

Layanan pendidikan iklusif di Kota Banjarbaru telah terlaksana di 181 sekolah negeri di Banjarbaru, dari tingkat PAUD, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dari jumlah sekolah tersebut, Dinas Pendidikan telah mendata ada sebanyak 668 ABK, dengan rincian 320 pelajar PAUD, 263 pelajar SD dan 85 pelajar SMP.

Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru hingga saat ini memiliki GPK di masing-masing sekolah dengan jumlah mencapai 117 orang. Meskipun tak sebanding dengan jumlah ABK yang dilayani, namun program ini telah berhasil telaksana dengan baik. (dev/K-3)

Iklan
Iklan