BANJARMASIN, Kalimantanpost – Perasaan haru dan tangis Yusuf bersama isterinya, Irah pecah saat namanya anaknya, Rizki Nugraha dipanggil saat prosesi Wisuda Sidang Terbuka Senat Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin di Himalaya Ballroom Hotel Internasional Banjarmasin, Sabtu (28/10/2023).
Tangis haru dan sedih pasangan asal Jejangkit, Barito Kuala ini, karena putra sulungnya tidak bisa berhadir. Rizki meninggal dunia pada 8 Februari lalu akibat sakit usus buntu atau beberapa saat setelah mengikuti yusidisium sarjana.
Saat prosesi wisuda pada acara Dies Natalies ke-40 dan Wisuda Sarjana Manajemen ke-32 dan Magester Manajemen I yang dilakukan Ketua STIMI Banjarmasin, Dr Titien Agustina MSi diwakili adiknya, Arif Sahdan.
“Saya merasa terharu, bangga dan bercampur sedih, karena anak saya tidak bisa berhadir. Rizki sudah meninggal dunia di bulan Februari lalu,” papar Yusuf dengan mata berkaca-kaca.
Menurut dia, putranya ini dikenal cukup ulun. Dirinya yang hanya bekerja sebagai petani tak bisa membiayai keinginannya kuliah dan anaknya itu bekerja.sambil kuliah.
“Terakhir Rizki bekerja sebagai admin di Shopee,” ucapnya.
Ketua STIMI Banjarmasin, Dr Titien Agustina MSi mengatakan pihaknya mengapreasi dan memberikan tempat keluarga Rizki untuk mengikuti wisuda hari ini.
“Rizki merupakan anak yang ulet dan baik. Almarhum kuliah sambil bekerja di admin Shopee hingga menyelesaikan skripsi dan sempat mengikuti yudisium. Kami pun kaget sewaktu mendapat khabar meninggal dunia. Kami mengundang keluarga mengikuti wisuda, sebagai bentuk apresiasi dan ikut berduka cita,” ucapnya. (ful/KPO-3)