Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Selebritas

Emilia Agus Ingin Lagu Banjar Juga Viral, Masih Kurang Support Pemda

×

Emilia Agus Ingin Lagu Banjar Juga Viral, Masih Kurang Support Pemda

Sebarkan artikel ini
IMG 20231022 WA0051
Emilia Agus. (Kalimantanpost.com/Repro youtube)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Penyanyi senior asal Banjarmasin, Emilia Agus sudah tak asing lagi di dunia musik Kalimantan Selatan dan Kalimantan bahkan nasional.

Penyanyi yang pernah berduet dengan Raja Dangdut Rhoma Irama ini memiliki suara merdu dan sulit mencari penggantinya di Banua.

Baca Koran

Di tengah bermunculannya penyanyi dangdut Banua seperti Lilis Pink, Lia Callia, Rita dan Endah D’Academi 2, lalu Ratna Liga Dangdut Indonesia, tak menyurutkan namanya penyanyi senior satu ini.

Suaranya yang merdu, enak didengar serta punya karakter yang kuat membuat lagu yang dibawakan Emilia Agus baik versi dangdut maupun lagu Banjar yang diunggah di youtube banyak yang menyukainya.

Lagu Terbuai Asmara yang diciptakan dan dibawakan sendiri Emilia Agus ada 12.000 yang menontonnya. Lalu, lagu Rintihan Gadis Desa ditonton sekitar 30.000.

“Ada beberapa lagu dangdut versi Indonesia yang sudah saya ciptakan diantaranya Terbuai Asmara, Rela Melepasmu, Kegagalan Terakhir, Kugapai Bahagia. dan Syalala Bahagia,” ucapnya.

Lagu Rela Melepasmu, lanjut dia, dibawakan penyanyi berbakat Banua, Muji, jebolan Dangdut Academi 5.

Selain Muji, ada ciptaan lagu Emilia Agus yang dibawakan penyanyi dangdut ternama Siti Badriah dengan judul Senandung Cinta.

Tak hanya lagu dangdut, sebagai Urang Asli Banjar, Emilia Agus juga menciptakan beberapa lagu Banjar, Banjarmasin Bengkeng, UHU Jua, Nyiur Tuha Lamak-Santannya, Cinta di Jembatan Kuin dan Nasi Kuning.

“Saya ada membikin dua buah lagu Banjar yang berirama remix. Saya mencoba mengkolaborasi musiknya, ada musik Banjar sama Kalteng remix nya. Ini supaya lagu Banjar supaya bisa viral jua,” paparnya.

Menurut Emilia Agus, kendala yang dialaminya saat ini, kurangnya dukungan dan sponsor untuk membikin single lagu.

“Saya sudah mencoba mengontak pejabat yang di daerah ini untuk mensupport dalam merilis lagu Banjar, tapi igul-igul jua. Akhirnya dengan biaya sendiri saya merilis lagu tersebut,” papar pemilik studio DB Record ini.

Emilia Agus pun berharap dukungan pemerintah terhadap seniman musik khususnya pencipta lagu Banjar supaya bisa lebih dikenal kalangan masyarakat luas.

“Berbeda dengan di Jawa maupun Batak, lagu-lagu daerah sangat mendapat dukungan kuat hingga menjadi booming di masyarakat,” ucapnya.

Contohnya, lagu Jawa Rungkad yang diaransemen versi remix dan didukung tiga pemain musik saksofon dibawakan Happy Asmara saat ini cukup viral di masyarakat.

Emilia Agus mengungkapkan, walau pun di Banua sendiri ‘kurang dihargai’, namun di provinsi tetangga seperti di Kalteng dan Kaltim, dirinya sering diundang tampil menyanyi lagu Banjar maupun menjadi juri lomba menyanyi.

“Padahal saya sebagai putri daerah asli Kalsel, sejak kecil berkiprah di dunia seni nyanyi dan rekaman lagu-lagu Banjar dari era tahun 1984 bersama Alm pak H Anang Ardiansyah dengan lagu Paris Barantai dan Uma Abah,” paparnya.

Emilia Agus pun dulu sampai rekaman lagu-lagu Dangdut di Jakarta dan kembali balik ke Banjarmasin ingin agar lagu daerah eksis.

“Sayang disayangkan support dari pemerintah daerah maupun pejabat tidak ada sama sekali. Sebagai putri daerah cukup kecewa dan malah dihargai oleh provinsi-provinsi lain,” ucapnya dengan nada sedih. (Mau/KPO-3)

Iklan
Iklan