Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Banjarmasin

Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja

×

Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja

Sebarkan artikel ini
IMG 20231026 WA0034
Dr. Ririanti Rachmayanie Jamain, S.Psi.,M.Pd
Space Iklan

Banjarmasin, KP – Belakangan hari terakhir viral beredarnya video sekelompok anak muda yang membuat keresahan warga masyarakat dengan menggunakan sepeda motor di sejumlah jalan jalan di Banjarmasin.

Ironisnya, para kelompok tersebut kebanyakan anak remaja bahkan dari mereka ada yang di bawah umur.

GBK

Dr . Ririanti Rachmayanie Jamain, S.Psi.,M.Pd menyikapi hal tersebut mengungkapkan kecendrungan anak pada usia remaja adalah bentuk pencarian identitas agar keberadaan dirinya diketahui. Dan itu disebabkan diantaranya Krisis Identitas.

Dengan perubahan fisik dan psikologis remaja cenderung tidak mengetahui jati diri mereka. Ketidak mampuan remaja dalam mengenali dirinya mendorong mereka untuk melakukan segala hal yang mereka belum mereka rasakan dan ketahui.

“Lantaran ketidaktahuan merekalah banyak remaja yang melakukan tindakan yang negatif yang mengakibatkan terganggunya orang lain atau masyarakat,” katanya, Kamis (26/10/2023)

Namun, kenakalan remaja bisa pula wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang.

“Bisa pula sejumlah faktor yang terjadi di lingkungan mereka, contoh pola asuh orang tua, pengaruh lingkungan yang tidak kondusif atau bisa pula disebabkan oleh sosial ekonomi yang lemah, nilai moral yang rendah serta pendidikan yang tidak memadai sehinga remaja tersebut tidak bisa memfilter mana yang baik dan mana yang tidak baik,” ucapnya.

Lanjutnya, dalam penanganannya banyak hal yang bisa dilakukan seperti pencegahan dengan (preventif) dimana pencegahan tersebut memerlukan peran orang tua, untuk mempersiapkan mental anak memasuki usia remaja, dan hal itu harus dibangun sedini mungkin.

“Di antara mereka saling terbuka hingga menciptakan komunikasi yang baik, misal permasalahan yang terjadi pada diri si anak, contohnya edukasi terkait perubahan fisik di fase pubertas, memberikan pemahaman ilmu agama, budi pekerti, dan lain sebagainya yang memang dapat dijelaskan dengan nyaman oleh orang tua,”ucap Dosen Bimbingan Konseling ULM tersebut.

Baca Juga :  Berhasil Wujudkan Informasi Geospasial, Banjarmasin Raih Penghargaan Bhumandala Award 2024

Selain itu juga ada tindakan memberi hukuman (represif) dimana tindakan hukuman kenakalan remaja juga diperlukan, agar anak-anak remaja ini mempunyai efek jera ketika mereka bertindak di luar norma.

“Contoh kecil dalam rumah tangga, sebagai orang tua memberi hukuman yang diberlakukan di rumah, sekolah. Dimana hukuman tersebut menyesuaikan dengan pelanggaran peraturan yang ada,” ucapnya.

Dr . Ririanti Rachmayanie Jamain atau yang akrab dipanggil Bu Riri ini juga berharap dengan langkah langkah seperti ini bisa menekan kenakalan remaja, terlebih saat ini sangat viral video aksi anak anak remaja yang melakukan tindakan-tindakan negatif.

“Artinya dari pencegahan tersebut diperlukan peran semua pihak seperti dari keluarga, pemerintah, sekolah, dan masyarakat,” pungkasnya. (fin/KPO-1)

Iklan
Iklan
Ucapan