Banjarmasin Kalimantanpost.com – Generasi Z atau yang saat ini berusia antara 18 hingga 25 tahun, berperan dalam penurunan angka stunting di Kota Banjarmasin.
Hal ini terungkap dalam Acara Genbest Talk – Gen Z Jaga Gizi, Sadar Sanitasi di Hotel Fugo Jalan Ahmad Yani Kota Banjarmasin.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesehjateraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan generasi Z bakal menjadi generasi yang paling bisa mempengaruhi orang lain.
Ini disebabkan generasi Z sangat terpapar dengan Gadget, sehingga pesan-pesan untuk pencegahan stunting dapat tersampaikan secara baik.
Menurutnya sudah saatnya generasi Z menjadi agen perubahan karena dalam 10 hingga 20 tahun kedepan, mereka ini bakal menjadi jumlah terbanyak dan penerus bangsa.
“Harapannya generasi Z bakal menjadi edukator, mendidik lingkungan dan masyarakat kelompok sebaya mereka dalam pentingnya penurunan stunting itu” kata Machli Riyadi.
Kota Banjarmasin sendiri memiliki Visi dan Misi Walikota Banjarmasin, yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang sehat, unggul dan berdaya saing global.
Sementara, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Kemenkominfo Marroli J Indarto mengatakan target penurunan stunting secara nasional adalah sebesar 14 persen.
Saat ini angka stunting berada di angka 21,26 persen masih lebih tinggi diatas standar WHO sebesar 20 persen.Menurutnya pada tahun 2030, Generasi Z bakal menjadi bonus populasi.
“Dengan mengetahui persoalan stunting lebih dini, persoalan ini dapat diatasi dalam 2 hingga 3 tahun kedepan” kata Marroli.
Dasar persoalan stunting lebih pada generasi muda seperti gizi yang seimbang, anemia, sanitasi, hingga kesehatan.
“Kami berharap, generasi muda menjadi agen of change atau agen perubahan sehingga merubah pemahaman stunting di masyarakat” tutur Marroli.
Program mengandeng Stunting ini telah dilakukan Kemenkominfo sejak tahun 2017 dengan mengunjungi total 170 lebih kota di Indonesia. (mar/K-3)