Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan
POLITIKA

Gibran Menjadi Magnet Baru dan Ubah Peta Politik Nasional

×

Gibran Menjadi Magnet Baru dan Ubah Peta Politik Nasional

Sebarkan artikel ini
IMG 20231023 WA0040 1
Pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdus Salam. (Kalimantanpost.com/Antara)

SURABAYA, Kalimantanpost.com – Bakal calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menjadi magnet baru dan mengubah peta politik nasional.

“Kejutan yang tidak terduga dan sungguh mengagetkan. Terus terang saya tidak menduga dan tidak terbayang sama sekali. Saya baru menerka-nerka itu setelah adanya putusan MK (Mahkamah Konstitusi) sore hari itu,” kata Pengamat politik sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdus Salam di Surabaya, Senin (23/10/2023).

Iklan

Sebelumnya Partai Golkar yang pertama kali dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) memutuskan untuk mendukung Gibran sebagai bakal cawapres. Surat keputusan (SK) rekomendasi diberikan Partai Golkar dalam kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10).

Langkah cerdas Golkar mengusung Gibran sebagai bakal cawapres tersebut kemudian diikuti oleh partai lain yang tergabung dalam KIM.

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengumumkan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo sekaligus Wali Kota Surakarta, sebagai bakal Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju untuk Pilpres 2024 di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta, Minggu (22/10) malam.

“Itu sungguh di luar dugaan banyak pihak, ternyata serius Mas Gibran mencalonkan diri,” ujar Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.

Menurutnya, Gibran sesungguhnya masih masuk kategori politisi level tengah kepala daerah yang belum menasional.

“Belum masuk jajaran tokoh nasional berpotensial maju pilpres. Ini sekali lagi mendadak dan mengejutkan,” ucapnya.

Bisa jadi, lanjut dia, semua berebut karena ingin Jokowi effect itu. Ia menilai itu alasan yang paling dominan bisa dipahami.

“Mas Gibran itu jadi istimewa karena faktor Jokowi itu. Dan itu bukan tanpa risiko, lepas dari bayang-bayang itu termasuk tantangan yang harus bisa dijawab dan dibuktikan,” ujarnya.

Baca Juga :  PDI Perjuangan Turunkan Tim Monitoring Pilkada

Sedangkan mengenai elektoral, Surokim mengatakan hal itu bisa terkerek karena faktor Jokowi. (Ant/KPO-3)

Iklan
Space Iklan
Iklan
Ucapan