Banjarmasin, KP – Kepala Dinas LH (Lingkungan Hidup) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan hujan deras yang terjadi dalam 2 hari terakhir tidak mempengaruhi kondisi kabut asap di
Kota Banjarmasin.
Menurutnya, hujan yang terjadi pada hari sabtu (07/09/2023) dan minggu (08/09/2023) tidak memberikan pengaruh berarti karena jatuhnya bukan pada titik-titik yang menjadi penyebab kabut asap.
“Memang hujan ada turun di sekitar wilayah Gambut, wilayah Banjarbaru dan Perbatasan Banjarmasin- Barito Kuala, tapi intensitasnya tidak terlalu besar, malah yang besar jatuh di Kota Banjarmasin” kata Alive Yoesfah Love.
Terlebih lagi, Kota Banjarmasin tidak menjadi penyebab kabut asap, namun menerima kiriman asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di kabupaten/ kota tetangga, seperti Kota
Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.
“Lain kalau terjadi hujan deras di kabupaten tetangga, hasilnya bisa lain seperti yang dirasakan pada hari jumat hingga minggu (06-08/09/2023) kemaren, banyak hujan pas hari minggu (08/09/2023) justru pas hari senin (09/09/2023) kita mengalami kabut asap walaupun tipis” jelas Alive Yoesfah Live.
“Hujan deras belum signifikan dalam mengurangi kabut asap di Kota Banjarmasin” kata Alive Yoesfah Love.
Alive Yoesfah Live mengatakan Indeks Standar Pencemaran Idara (ISPU) Kota Banjarmasin menunjukkan kondisi sangat tidak sehat dalam 2 pekan terakhir dengang angka polutan 2,5 selalu berada di kisaran 120 hingga 170 nano meter.
“Melihat kondisi ini, kami DLH memberikan data tiap jam, sehingga Dinkes, Disdik dan BPBD mwngambil kebijakan belajar mengajar secara tatap muka, walaupun dilakukan terbatas dan selalu memakai masker” tutup Alive Yoesfah Love. (mar/K-3)