Banjarmasin, KP – Dua Provinsi yakni Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) dinilai kondisi saat ini sudah masuk emergency.
“Penanganan Karhutla harus ditangani bareng-bareng (bersama-sama),” kata
Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong, memimpin penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Kalsel, Minggu (1/10).
Sebelumnya, Wamen melaksanakan pemadaman api karhutla di Kemeloh Baru Palangka Raya, pada Sabtu (30/9).
Pada bagian lain Alue Dohong mengatakan,
karhutla di Kalsel merupakan salah satu wilayah yang marak terjadi dari laporan yang ada.
“Ya, kondisi saat ini sudah masuk emergency.
Sekarang jangan salahkan siapa-siapa, yang penting kerja bersama. Polanya kita lakukan pemadaman di daratan,” tegasnya.
Bahkan, dia bercerita sebelum ke lokasi Posko, Alue Dohong melewati jalan yang diselimuti kabut asap tebal.
Jarak pandang hanya 50 meter tadi. “Serius tadi di jalan sebelum ke posko kejadian seperti ini,” sebut Alue Dohong.
Guna penanganan karhutla di Kalsel lebih maksimal pihaknya, akan menetap beberapa hari di Kalsel.
“Kita akan pantau beberapa hari di sini (Kalsel) dan lakukan penanganan di lapangan.
Evaluasi langsung dilakukan turun lagi lakukan penanganan.
Jangan sampai terganggu penerbangan dan kesehatan warga,” sebutnya.
Dirinya juga meminta Pemprov Kalsel dan Kabupaten Kota terkait untuk memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
Sebelumnya, saat tiba di Bandara, Wamen langsung beraksi melakukan penanganan pembasahan di area Guntung Damar Banjarbaru, bersama Direktur Jenderal Planologi Kehutanan RI,
Hanif Faisol Nurofiq.
Ikut melakukan pemadaman, Danrem 101 Antasari, Brigjen TNI Ari Aryanto, Sekda Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar dan beserta beberapa kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD) di
Lingkup Kalsel, di antaranya, Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Fathimatuzzahra, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Hanifah Dwi Nirwana, ST, MT, Kepala Dinas Perkebunan dan
Peternakan (Disbunnak).
Termasuk juga hadir pejabat Polda Kalsel.
Pemadaman di Guntung Damar Banjarbaru tidak lama, sekitar 10 menit, rombongan bergegas ke arah Jalan Makmur, Kelurahan Landasan Ulin Barat tembus ke desa Penggalan Martapura Barat yang jaraknya sejauh 10 kilometer.
Pada lokasi ini, kebakaran gambutnya tambah parah.
Terpantau petugas memompa air dari aliran sekunder irigasi ke areal gambut yang terbakar.(mns/K-2)
Lainnya saat di Palangka Raya, Alue Dohong menyampaikan penanganan Karhutla Pemerintah Kabupaten/Kota beserta SOPD harus di keroyok.
Terutama di wilayah Tumbang Nusa (Pulang Pisau), Tanjung Taruna (Pulang Pisau), Kemeloh Baru (Palangka Raya).
Ada 3 titik lokasi tersebut penting untuk dijaga.
Karena memiliki ketebalan gambut yang sangat dalam.
Saat musim kemarau kondisi air kering dan drop turun saat terjadi kebakaran upaya pemadamannya sangat sulit.
“3 lokasi memiliki gambut yang sangat dalam.
Ini yang harus kita jaga, dan dilakukan pembasahan seperti bubur dibasahin ditusuk seperti banjir lah,” ucapnya.
Sedangkan Ketua DPRD Sigit Karyawan Yunianto menyambut baik kedatangan Wamen LHK.
Kedatangan, harapannya bisa membuat tim Satgas Karhutla Kota Palangka Raya bisa semangat dalam memadamkan dan bisa menjadi penyambung lidah antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
“Bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci dalam memerangi ancaman karhutla yang sering kali meresahkan warga kota Palangka Raya,” katanya.(mns/net/K-2)