Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Hukum & Peristiwa

Kipas di Tembok Terjatuh, Gempa Guncang Kota Waringin Timur, Kalteng

×

Kipas di Tembok Terjatuh, Gempa Guncang Kota Waringin Timur, Kalteng

Sebarkan artikel ini
IMG 20231030 WA0006
Tangkapan layar video - Kipas angin di salah satu masjid di Desa Sungai Paring rusak akibat jatuh saat gempa terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur pada Senin (30/10/2023)sekitar pukul 01.21 WIB. (Kalimantanpost.com/Antara)

SAMPIT, Kalimantanpost.com – Gempa dengan magnitudo 4,5 mengguncang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Senin (30/12023) pukul 01.21 WIB, sehingga mengagetkan warga. Karena getarannya terasa di sejumlah wilayah kabupaten ini, meski tidak memicu tsunami.

Getaran gempa mampu membuat barang dagangan jatuh dari rak etalase. Bahkan di salah masjid di Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga, getaran gempa membuat kipas angin yang dipaku di tembok berjatuhan dan rusak.

Baca Koran

“Kaget juga karena getarannya cukup terasa. Saya kira ada truk besar lewat, tapi ternyata itu gempa. Untungnya hanya sebentar sehingga tidak sampai menimbulkan kerusakan,” kata Rahmadi, warga Sampit, Senin (30/10/2023).

Gempa ini membuat warga takut karena selama ini disebut-sebut belum pernah ada gempa yang benar-benar terasa. Warga yang terbangun pun banyak memilih keluar rumah karena khawatir gempa meruntuhkan bangunan.

Gempa cukup terasa di sebagian pusat Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Selain itu gempa juga dirasakan warga di kecamatan lainnya seperti Seranau, Kota Besi dan Cempaga.

Dari beberapa rekaman kamera tersembunyi yang dibagikan warga, getaran gempa mampu membuat barang dagangan jatuh dari rak etalase. Bahkan di salah masjid di Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga, getaran gempa membuat kipas angin yang dipaku di tembok berjatuhan dan rusak.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Musuhanaya membenarkan bahwa getaran yang dirasakan warga tersebut merupakan gempa.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang. Gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Dan hasil monitoring, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” ujar Musuhanaya.

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,5 itu terjadi pukul 01.21.44 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter dengan magnitudo M4.5, episenter gempa terletak pada koordinat 2.31 LS ; 113.02 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 25 km Timur Laut Sampit, Kalimantan Tengah pada kedalaman 13 km.

Baca Juga :  Kantor OJK Digeladah KPK Terkait Ini

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan.

Berdasarkan hasil pemodelan peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini dirasakan di Kecamatan Baamang dan Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak Berpotensi Tsunami.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan