KANDANGAN, Kalimantanpost.com –
Puluhan massa tidak menerima hasil penghitungan suara, mulai dari pleno tingkat KPPS hingga KPU Kabupaten.
Sampai tahap pleno kabupaten, mediasi masih tidak membuat masa puas. Bahkan, masa lainnya terus berdatangan.
Massa makin anarkis dan brutal dengan melakukan pelemparan, hingga pembakaran. Polres HSS sampai menurunkan unit armoured water canon (AWC).
Pada kejadian, sempat ada seorang korban. Namun, anggota polisi sigap melakukan evakuasi dan mengamankan, sambil menenangkan masa.
Akhirnya Polisi berhasil memukul mundur masa. Dan pasca kejadian, patroli kembali dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Aksi tersebut hanya merupakan simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) oleh Kepolisian Resor (Polres) Hulu Sungai Selatan (HSS) di halaman Stadion 2 Desember Kandangan, Jumat (20/10/2023).
Simulasi dalam rangka persiapan, untuk mengamankan pesta demokrasi nasional, Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024 mendatang.
Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu, usai menyaksikan simulasi tersebut mengaku bangga, dengan totalitas anak buahnya. Ia mengatakan, anggota sangat serius, profesional dan proporsional dalam menangani situasi kericuhan.
“Masyarakat umum kalau melihat dan menonton simulasi ini, pasti akan merasa aman menghadapi Pemilu ke depan,” ujar AKBP Leo Martin.
Ia berharap, kesiapan menghadapi hal yang tidak diinginkan tersebut bisa dipertahankan. Sehingga situasi tetap kondusif.
Dandim 1003 HSS Letkol Infanteri Bayu Oktavianto Sudibyo, turut memberikan motivasi dengan slogan ‘Sidin’ atau akronim dari siap lebih dini.
“Tetap jaga kekompakan, apa yang dilakukan hari ini terus dipertahankan. Mungkin insiden di lapangan nanti bisa lebih parah lagi, jadi kita harus siap lebih dini,” pesan Dandim.
Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, ia mengatakan, Kodim 1003 HSS siap memberikan bantuan. (Tor/KPO-3)
