Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Pemko Diminta Fokus Penanganan Sanitasi dan Drainase

×

Pemko Diminta Fokus Penanganan Sanitasi dan Drainase

Sebarkan artikel ini
hAL 10 1 kLM Aliansyah
Alianyah

Banjarmasin, KP – Menghadapi musim penghujan Pemko Banjarmasin diminta untuk lebih fokus dalam rangka mempercepat program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dan penanganan drainase.

Kedua masalah itu penting dijadikan skala prioritas karena ia merupakan merupakan hak warga yang harus dipenuhi.

Baca Koran

” Termasuk juga pelayanan pengolahan air limbah, persampahan, penyediaan air bersih hingga pelayanan kesehatan dan pendidikan,” kata anggota sekretaris komisi III DPRD Kota
Banjarmasin Aliansyah.

Kepada {KP} Minggu (22/10/2023) ia mengakui, meski Pemko Banjarmasin terus mengembangkan pelayanan air limbah baik di pusat kota maupun di pemukiman , namun untuk bidang lain seperti penanganan drainase, sampah dan kebersihan serta pelayanan kesehatan dirasakan belum maksimal.

Aliansyah mengakui untuk memenuhi pelayanan dasar bukan hal yang mudah karena selain membutuhkan pendanaan cukup besar, tapi juga dibutuhkan kesadaran tinggi dari masyarakat.

Belum lagi ujarnya, persoalan semakin tidak terkendali dan tingginya laju jumlah pertumbuhan penduduk, membuat target pelayanan sanitasi sulit dikejar dan dipenuhi.

Menurutnya sejumlah kendala dihadapi lainnya adalah pertama rendahnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi, utamanya pada tahap pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi di lingkungan tempat tinggal.

Kedua masih kurangnya koordinasi antar pihak-pihak yang berkepentingan – baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu kurang padu dan komprehensifnya perencanaan dan program pembangunan juga merupakan permasalahan yang menyebabkan kurang efisien dan efektifnya pembangunan sanitasi permukiman.

“Ketiga masih kurangnya minat dunia usaha untuk berinvestasi di sektor sanitasi. “Secara umum alasan klasik dikemukakan adalah pertimbangan ekonomis dan keuangan, peraturan dan perundangan yang belum mendukung,” kata anggota dewan dari F-PKS ini.

Aliansyah mengatakan, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu terobosan dan strategi di sektor sanitasi secara menyeluruh melalui program pembangunan yang
komprehensif, terintegrasi, jangka panjang dengan melibatkan berbagai pihak.

Baca Juga :  Jelang HUT Bhayangkara ke-79, Polresta Banjarmasin Tetapkan Rute Baru Car Free Day di Sekitar Menara Pandang

Aliansyah meyakini, jika strategi itu dijadikan komitmen dan kerja keras semua pihak untuk melaksanakannya mulai dari pendanaan, penguatan kelembagaan dan SDM, hingga penegakan peraturan.

Tak kalah penting pemilihan opsi teknologi sanitasi yang tepat, dan peningkatan partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam ikut mendukung pelaksanaan program PPSP.

Ia mengemukakan, minimal ada tiga target capaian yang telah ditetapkan pemerintah dalam melaksanakan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).

” Ketiga target itu pertama stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), kedua pengurangan timbunan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang berwawasan lingkungan, ketiga pembenahan drainase untuk mengantisipasi genangan air terutama pada musim hujan,” tutup Aliansyah.(nid/K-3)

Iklan
Iklan