Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinTRI BANJAR

Pengamat Sebut Gangster Dampak Kemerosotan Moral Remaja

×

Pengamat Sebut Gangster Dampak Kemerosotan Moral Remaja

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin Kalimantanpost.com – Menyusul viralnya video sekelompok anak muda yang membuat keresahan warga di Banjarmasin dengan sajam ditengah malam dengan menggunakan sepeda motor di jalanan dan ada ada yang dibawah umur menunjukan dampak krisis moral pada remaja tersebut.

Bahkan H. Abdul Hafiz, M.Pd.I Wakil Dekan III Fakultas Studi Islam Uniska mengungkapkan jika dilihat dari peristiwa tersebut merupakan Degradasi moral dimana adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang.

Baca Koran

Boleh jadi lemahnya pengetahuan dan pemahaman remaja akan nilai-nilai Pancasila, dan kelalaian orang tua dalam mendidik anak, serta pengaruh gadget atau media sosial salah satu yang mempengaruhinya,katanya Kamis(26/10/2023)

Hal tersebut pemicu diantaranya tawuran pelajar, balapan liar, kurangnya, rasa toleransi sesama, dalam melakukan tindakan kriminal seperti mem-bully, mencuri, bahkan sampai melakukan tindakan yang bisa membahayakan orang lain seperti melukai atau membunuh.

Untuk itu, Dosen Uniska yang juga menjabat Wakil Sekretaris MUI Kota Banjarmasin ini menyebutkan harus ada tindakan upaya yang harus dilakukan yaitu salah satunya dengan menanamkan pendidikan karakter.

Dimana pendidikan karakter merupakan satu tujuan dari pendidikan nasional dan juga merupakan amanat Pancasila dan UUD 1945. Karenanya perlu diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (tri pusat pendidikan) sedini mungkin.

“Dengan begitu mereka akan disiplin serta patuh baik kepada orang tua dan santun di tengah masyarakat,”ucapnya.

Afiz juga mengapresiasi tindakan aparat dalam menangani kasus tersebut dimana banyak pelaku atau kelompok remaja yang sempat mengganggu ketengan masyarakat diamankan.

Sementara Dr . Ririanti Rachmayanie Jamain, S.Psi.,M.Pd menyikapi hal tersebut mengungkapkan kecendrungan anak pada usia remaja adalah bentuk pencarian identitas agar keberadaan dirinya diketahui. Dan itu disebabkan diantaranya krisis Identitas.

Baca Juga :  Kementrian Hukum Tetapkan Sungai Jingah, Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual

Dengan perubahan fisik dan psikologis remaja cenderung tidak mengetahui jati diri mereka. Ketidak mampuan remaja dalam mengenali dirinya mendorong mereka untuk melakukan segala hal yang mereka belum mereka rasakan dan ketahui.

“Lantaran ketidak tahuan merekalah banyak remaja yang melakukan tindakan yang negatif yang mengakibatkan terganggunya orang lain atau masyarakat,”katanya.

Namun kenakalan remaja bisa pula wujud dari konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun pada saat remaja. Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang.

“Bisa pula sejumlah faktor yang terjadi dilingkungan mereka, contoh pola asuh orang tua, pengaruh lingkungan yang tidak kondusif atau bisa pula disebabkan oleh sosial ekonomi yg lemah, nilai moral yang rendah serta pendidikan yang tidak memadai sehinga remaja tersebut tidak bisa memfilter mana yang baik dan mana yang tidak baik,” ucapnya.

Lanjutnya, dalam penanganannya banyak hal yang bisa dilakukan seperti pencegahan dengan (preventif) dimana pencegahan tersebut memerlukan peran orang tua, untuk mempersiapkan mental anak memasuki usia remaja, dan hal itu harus dibangun sedini mungkin.

“Diantara mereka saling terbuka hingga menciptakan komunikasi yang baik, misal permasalahan yang terjadi pada diri sianak contohnya edukasi terkait perubahan fisik di fase pubertas, memberikan pemahaman ilmu agama, budi pekerti, dan lain sebagainya yang memang dapat dijelaskan dengan nyaman oleh orang tua,”ucap Dosen Bimbingan Konseling ULM tersebut.

Selain itu juga ada tindakan memberi hukuman (represif) dimana tindakan hukuman kenakalan remaja juga diperlukan, agar anak-anak remaja ini mempunyai efek jera ketika mereka bertindak di luar norma.

“Contoh kecil dalam rumah tangga, sebagai orang tua memberi hukuman yang diberlakukan di rumah, sekolah. Dimana hukuman tersebut menyesuaikan dengan pelanggaran peraturan yang ada,”ucapnya.

Baca Juga :  Kampus di Banjarmasin Diminta Jadi Tempat Aman Bagi Perempuan

Dr . Ririanti Rachmayanie Jamain atau yang akrab dipanggil Bu Riri ini juga berharap dengan langkah langkah seperti ini bisa menekan kenakalan remaja, terlebih saat ini sangat viral video aksi anak anak remaja yang melakukan tindakan-tindakan negatif.

“Artinya dari pencegahan tersebut diperlukan peran semua pihak seperti dari keluarga, pemerintah, sekolah, dan masyarakat,”pungkasnya. (fin/K-3)

Iklan
Iklan