BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pertarungan hidup mati akan mewarnai perjuangan Timnas Futsal Indonesia melawan tuan rumah Arab Saudi dalam pertandingan terakhir Grup B Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024 di Green Hall, Dammam, Arab Saudi, Rabu (11/10/2023) pukul 23.00 WIB yang disiarkan langsung MNCTV.

Bila tim Samuel Eko dan kawan-kawan menderita kekalahan, hampir dipastikan tersingkir dalam perebutan tiket keputaran final Piala Asis Futsal 2024 di Thailand.

Tim yang lolos di Grup B adalah Arab Saudi dengan poin 6 dan juara grupnya dipastikan Afganistan dengan poin 7. Afganistan sendiri dalam pertandingan Rabu malam ini akan ketemu tim lemah Makau.

Namun, untuk bisa lolos keputaran final Piala Asia, Indonesia minimal menahan seri Arab Saudi. Bila dapat tambahan satu poin, akan meraih poin 5 dari sekali menang dan dua kali seri, sedangkan Arab Saudi hanya memperoleh poin 4 dari sekali menang, satu kali seri dan sekali kalah. Berarti Indonesia menjadi runner up Grup B.

Jadi, supaya bisa minimal menahan imbang Arab Saudi, pemain Indonesia harus konsentrasi tinggi, terutama lini pertahanan. Pasalnya, sewaktu melawan Afganistan, pertahanan Merah Putih begitu rapuh dan mudah ditembus pemain lawan hingga bobol dua biji di menit awal dan sempat tertinggal 2-6 sebelum akhirnya imbang 7-7.

Memang gaya permainan Indonesia sewaktu ditangani pelatih futsal asal Jepang,
Kensuke Takahashi selama 3 tahun dan mundur 8 Desember 2021 lalu dan diganti pelatih asal Iran Mohammad Hashemzadeh hingga 11 Maret 2022, permainan Indonesia cukup berbeda dengan sekarang.

Baik fisik pemain, koordininasi dalam bertahan maupun menyerang begitu bagus dan rapi. Presurre terhadap pemain lawan begitu ketat, sehingga tim sekelas Jepang dan Iran kesulitan mengalahkan Indonesia. Pasukan Garuda pun masuk papan atas Asia atau menempati peringkat kelima.

Namun, saat menyaksikan Timnas Indonesia melawan Afganistan, permainan agak beda, lebih mengandalkan main individu, minim determinasi terhadap lawan dan fighter spirit agak kurang.

Ini tak lepas Indonesia sekarang ditangani pelatih asal Brazil, Marcos Sorato yang lebih condong memainkan gaya memainkan gaya Samba, hingga perlu beradaptasi.

Dipertandingan melawan Arab Saudi, timnas futsal Indonesia harus kembali ke gaya permainan aslinya, disiplin dalam bertahan maupun menyerang, melakukan presurre ketat hingga tak kecolongan lagi.

Apalagi dari segi materi dan pengalaman, tim futsal Indonesia Muhammad Albagir (kiper), Habibie (kiper), Evan Soumilena, Samuel Eko, Ardiansyah Runtuboy, Rio Pangestu, Firmansyah, Alfajri Zikri dan lain-lain lebih unggul.

Lalu, dari segi peringkat Indonesia lebih unggul yaitu menempati posisi 5 Asia sedangkan Arab Saudi diurutan 17.

Belajar dari pengalaman melawan Afganistan, Ardiansyah Runtuboy jangan menganggap remeh lawan. Apalagi Indonesia bakalan tak diperkuat Syauqi Saud Lubis dan didampingi pelatih Marcos Sorato yang mendapat kartu merah saat melawan Afganistan.

Secara psikologis sedikit banyak akan mempengaruhi terhadap keseimbangan tim. Ini perlu juga mendapat perhatian khusus.

Di sisi lain, Arab Saudi yang diperkuat Humood Abdullah M Aldahhan, Nawaf Mubarak A Aroan, Fares Fahad J Almaleh, Fahad Awadh J Aljohani, Abdullah Mohammed S Alaqeeli bermain di kandang sendiri, sudah pasti punya motivasi kuat memenangkan pertandingan.

Di menit-menit awal, mereka pasti ingin mencuri gol ke gawang Indonesia seperti dilakukan Afganistan. Dan itu harus diwaspadai pemain-pemain Indonesia.

Semoga tim futsal Indonesia tampil lebih solid dan bisa memenangkan pertandingab sekaligus melaju keputaran final Piala Asia di Thailand tahun 2024. (Mau/KPO-3)

Jadwal Pertandingan
Rabu (11/10/2023)